Liputan6.com, Jakarta - Harvey Malaihollo tak pernah lelah berkarya. Di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air, ia mempersembahkan proyek terbaru bergenre keroncong.
Harvey Malaihollo merilis 4 lagu keroncong untuk mendiang kakek tercinta, Bram Titaley atau yang dikenal dengan nama beken Bram Aceh.
Keempat lagu itu, yakni “Kr. Pasar Gambir” dan “Lgm Bunga Anggrek” (ciptaan Ismail Marzuki), “Lgm Bengawan Solo” (karya Gesang), serta “Lgm Di Bawah Sinar Bulan Purnama” (gubahan R. Maladi).
Advertisement
Baca Juga
Tembang-tembang berirama keroncong dan langgam itu adalah beberapa hit Bram Aceh yang melambungkan nama kakek Harvey ini di era 1970 dan 1980-an.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Hari Musik Nasional
Keempat tembang keroncong yang dirilis dalam rekaman video itu diperkenalkan ke publik lewat kanal YouTube Sumber Ria, pada 4 Maret 2021. Ini bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Bram Aceh. Di sela performanya, Harvey bercerita tentang sang kakek.
Advertisement
Makna
Rekaman 4 lagu keroncong tersebut juga hadir di kanal YouTube Harvey Malaihollo mulai 9 Maret 2021 bertepatan dengan Hari Musik Nasional. “Saya ingin memberikan makna di peringatan Hari Musik tahun ini," tutur pelantun "Pengertian".
"Bukan hanya untuk obat rindu saya pada Opa, tapi juga untuk memberikan informasi dan mengajak generasi muda mengapresiasi Bram Aceh. Ini juga langkah saya untuk memberikan apresiasi kepada seniman-seniman pendahulu,” papar Harvey melalui keterangan resmi yang diterima Liputan6.com.
Kenangan
Bram Titaley atau Bram Aceh meninggal dunia pada 8 Mei 2001. Semasa hidupnya, Bram sering meminta sang cucu untuk menguasai irama musik keroncong.
“Dulu saya sering diajak Opa menyanyi keroncong. Semacam dikasih encourage. Kata Opa, saya pasti bisa,” papar Harvey.
Advertisement
Istimewa
Harvey Malaihollo menggandeng Orkes Keroncong Musyawarah untuk mengiringi penampilannya. Mereka adalah musisi-musisi muda yang memberikan warna segar dalam aransemen lagu-lagu keroncong tersebut.
Proyek ini makin istimewa lantaran Harvey mengimbuhkan suara sang kakek dalam lagu “Lgm Di Bawah Sinar Bulan Purnama.” Suara asli Bram Titaley dari rekaman lama membuat “Lgm Di Bawah Sinar Bulan Purnama” terasa manis sekaligus magis.
Hal istimewa lainnya, Harvey membawakan lirik versi bahasa Belanda di salah satu bait “Lgm Bunga Anggrek.” “Saya bangga memiliki kakek seorang penyanyi legendaris. Saya happy proyek ini bisa diluncurkan. Semoga bisa dinikmati generasi muda,” tutupnya.