Liputan6.com, Jakarta Ketua Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI) Sita Hanimastuty mengajak milenial untuk mencintai budaya mengenakan kain nusantara.
Menurut Sita Hanimastuty, masih banyak wanita Indonesia menganggap kuno saat memakai kain nusantara. Padahal kain nusantara merupakan warisan leluhur yang dikhawatirkan akan berdampak pada hilangnya budaya asli Indonesia.
“Kami berharap KCBI di berbagai daerah seperti Lombok, Bali, Malang, Bandung, Bogor dan daerah lainnnya untuk terus menyosialisasikan budaya berkain nusantara,” kata Sita Hanimastuty, saat perayaan HUT ke-7 KCBI di kediaman Dyah Sudiro, di kawasan Bintaro, Selasa (9/3/2021).
Advertisement
Pelopor
KCBI sebagai pelopor penggiat cinta berkain nusantara telah menancapkan kiprahnya, tidak hanya di Indonesia tetapi sampai ke mancanegara, di antaranya Perth, Australia, dan San Fransisco, Amerika Serikat.
“Selanjutnya komunitas akan segera terbangun di negara-negara Eropa yang berkaitan dengan cinta budaya, sesuai visi misi KCBI,” ujar Sita.
Advertisement
Estetika
Sementara itu, Dyah Sudiro selaku Ketua I KCBI menambahkan, sosialisasi tersebut merupakan tanggung jawab estetika dan budaya bersama sebagai perempuan Indoensia.
Hal itu guna meneruskan dan meluruskan jati diri budaya bangsa sebagai khasanah kekayaan asli Indonesia.
Milenial
Menurut Dyah budaya berkain harus tetap ditanamkan ke generasi milenial sebagai pewaris dan penerus.
“Kalau bukan kita siapa lagi dan kalau bukan sekarang kapan lagi,” tutur Dyah Sudiro.
KCBI mengajak perempuan Indonesia untuk ambil bagian memberikan kontribusi dengan menggunakan kain nusantara sebagai wujud cinta produk Indonesia.
Advertisement