Liputan6.com, Jakarta - Berita lamaran Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah saat ini tengah heboh diperbincangkan. Saking meriahnya, prosesi lamaran tersebut sampai disiarkan secara langsung di salah satu stasiun televisi swasta.
Namun di samping itu, muncul juga gelombang protes dari Koalisi Nasional Reformasi Penyiaran (KNRP), yang terdiri dari sejumlah organisasi masyarakat sipil serta 160 akademisi, dan pegiat masyarakat sipil yang mengklaim peduli pada penyiaran yang berpihak pada kepentingan publik.
Dalam protesnya, KNRP menyesalkan sikap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat yang tidak segera menghentikan tayangan tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Menolak Keras
"KNRP menolak keras rencana seluruh penayangan tersebut yang jelas-jelas tidak mewakili kepentingan publik secara luas dengan semena-mena menggunakan frekuensi milik publik," begitu isi sikap KNRP pada poin pertama yang diunggah di Instagram @knrpid.
Advertisement
Tanggapan KPI
Terkait protes tersebut, KPI melalui Mulyo Hadi Purnomo selaku wakil ketua sekaligus anggota bidang pengawasan isi siaran KPI Pusat, memberikan tanggapannya. Ia mengatakan bahwa pihaknya memang sudah berencana untuk memanggil pihak stasiun televisi terkait penayangan tersebut.
"Kalau sebetulnya tanpa ada tanggapan itu memang kami berencana kemarin itu, kami menerima itu sore ya. Sore baru terima flyer (jadwal rangkaian acara pernikahan Aurel-Atta) itu ya dari teman terkait dengan itu. Kemudian kami diskusi di bidang pengawasan, kemudian kami berencana mau mengundang pihak RCTI," katanya saat dihubungi wartawan pada Sabtu (13/3/2021).
Meminta Penjelasan
Lebih lanjut, pemanggilan itu akan dilakukan pada Senin (15/3/2021) mendatang. KPI memanggil pihak stasiun televisi swasta tersebut guna meminta penjelasan terkait rangkaian acara pernikahan yang akan terus dilakukan hingga prosesi akad nanti pada 3 April mendatang.
"Iya ada pemanggilan (Senin), kami mau meminta penjelasan terkait dengan itu, rencana itu semua. Dan juga temuan yang kami dapatkan kalau misalnya nanti berdasarkan pemantauan, memang ada bukti tayangan itu. Artinya antara satu flyer dan program oh kok sesuai dengan diinformasikan, berarti yang berikutnya kami patut untuk menduga bahwa akan tayang dengan program-program yang sudah disebut itu," lanjutnya.
Advertisement