Sukses

Rose Blackpink Cetak Sejarah lewat Album Solo Perdana

Lagu solo Rose Blackpink juga menjadi jawara di sejumlah tangga lagu secara global.

Liputan6.com, Seoul - Rose Blackpink meraih kesuksesan besar dalam peluncuran album solo perdananya yang bertajuk R. Dilansir dari Yonhap News, Selasa (16/3/2021), ini agensi Rose, YG Entertainment mengumumkan pre-order atau prapesan album ini telah mencapai angka 500 ribu secara global.

Ini angka prapesan terbesar untuk solis wanita di jagat K-Pop.

Album vokalis Blackpink ini total telah dipesan 505 ribu unit sejak diluncurkan pada Jumat (12/3/2021) pekan lalu.

2 dari 5 halaman

Kombinasi CD dan KiT

YG menyebutkan bahwa angka ini adalah kombinasi dari 404.318 keping CD dan 49.058 KiT. KiT adalah rilisan berbentuk album fisik yang digunakan untuk melakukan streaming digital.

3 dari 5 halaman

Jawara di Tangga Lagu Dunia

Pihak agensi juga menjelaskan bahwa album berisi lagu "Gone" dan On the Ground" ini berhasil menjadi jawara di sejumlah tangga lagu.

Salah satunya QQ Music, platform musik di Cina. YG menyebut dua lagu milik Rose ini bertahan di posisi teratas selama tiga kali berturut, Senin lalu.

"On The Ground", single andalan Rose, debut di nomor satu di iTunes 51 negara, dan masuk peringkat kedelapan di tangga lagu Spotify's Global Top 50 Chart.

4 dari 5 halaman

Bagai Takdir

Dalam konferensi pers menjelang perilisan albumnya, Rose sempat bercerita soal pemilihan kedua lagunya.

"Aku merekam 'Gone' untuk pertama kalinya dua tahun lalu, dan aku masih ingat momen itu. Aku bilang kepada Tedy (produser di YG), 'Lagu ini bagus banget', dan sering mendengarkannya," tutur Rose. Ia juga sangat suka dan sering mendengarkan "On The Ground".

"Lagu-lagu ini datang kepadaku seperti takdir tanpa terlalu banyak pertimbangan panjang di belakangnya," ujarnya.

5 dari 5 halaman

Lirik Berbahasa Inggris

Rose juga menjelaskan alasan mengapa kedua lagu ini menggunakan bahasa Inggris. "Kurasa ada bahasa yang cocok untuk masing-masing lagu. Aku berpikir panjang soal lagu apa yang paling cocok dengan title track untuk meningkatkan kualitasnya. Kemudian aku berpikir bahwa bahasa Inggris yang paling pas," tuturnya. 

Wanita bernama asli Roseanne Park ini mengakui sempat khawatir penggemar tak puas dengan keputusannya. Namun ia menyimpulkan, yang paling utama adalah merilis lagu yang dibuat sebaik mungkin kepada publik, sehingga ia merasa puas.Â