Liputan6.com, Seoul - Drama Korea Joseon Exorcist yang tayang perdana pada Senin (22/3/2021) kemarin, membukukan catatan rating yang bagus. Dilansir dari Soompi, angka rata-rata nasional drakor ini mencapai 5,7 dan 8,9 persen.
Hanya, saja, penayangan episode satu ini diikuti dengan kritik tajam dari pemirsa. Hal ini terkait adegan saat Pangeran Chungnyeong yang diperankan oleh Jang Dong Yoon, diperintahkan ayahnya menuju perbatasan kerajaan Ming, setelah mayat hidup menyerbu Joseon.
Advertisement
Baca Juga
Di sana ia bertemu dengan pengusir roh jahat dari barat, Yo Han (Darcy Paquet) dan penerjemah Marco (Seo Dong Won). Mereka diperlihatkan bertemu dan menyantap makanan.
Namun para pemirsa heran melihat sejumlah kuliner khas China dalam adegan ini.
Dianggap Melenceng
Pertama, ada penganan kue bulan yang tersaji di atas meja. Lalu ada pula telur pitan yang berwarna hitam dan pao. Ada pula botol arak khas China, dan tulisan alkohol dalam huruf Negeri Tirai Bambu.
Pemirsa mengkritik hal ini, karena dianggap telah melenceng dari sejarah Korea.Â
Advertisement
Konteks Lokasi
Hal ini pun langsung ditanggapi pihak SBS yang menayangkan Joseon Exorcist. Yang pertama, adalah konteks lokasi adegan ini terjadi.
"Kami menampilkan lokasi sekitar Desa Uiju (perbatasan Dinasti Ming) untuk menekankan situasi di mana pangeran ketiga, Pangeran Chungnyeong, harus menempuh perjalanan jauh ke perbatasan China menggantikan Putra Mahkota Pangeran Yangnyeong, demi membawa pengusir roh dari barat, dan kami menempatkan takarir untuk ini," tutur pihak SBS.
Banyak Orang China Lewat
Mereka kemudian menjelaskan, bahwa lokasi inilah yang menjadi tempat rombongan pengusir roh jahat dari barat beristirahat setelah berjalan dari Dinasti Ming dan hendak masuk ke Joseon.
Ditambahkan, "Dan karena wilayah ini dekat dengan Dinasti Ming, kami menyiapkan properti dengan menggunakan imajinasi kami, bahwa akan sering ada orang China yang melewati tempat ini."
Advertisement
Minta Maaf
Pihak drama mengatakan tak ada maksud buruk dalam menampilkan hal ini, dan hanya ingin memperkuat setting cerita.
"Ini diatur untuk menggambarkan bahwa lokasi yang menampilkan karakter-karakter ini berada jauh dari Hanyang (Seoul) dalam cerita, dan tak ada maksud khusus di belakangnya," kata pihak SBS.
Mereka menutup pernyataan dengan meminta maaf, "Kami mohon maaf menyebabkan rasa kurang nyaman kepada penonton atas adegan yang bisa disalahpahami dalam masa yang sensitif ini. Kami akan berhati-hati dalam produksi drama ini untuk penayangan masa mendatang."