Liputan6.com, Jakarta - Shyalimar Malik mengutuk keras aksi tak terpuji orangtua yang memaksa anaknya yang masih balita menghisap vape alias rokok elektrik. Peristiwa ini mendadak viral di media sosial karena diungkap selebgram Lutfi Agizal.
Lutfi Agizal baru-baru ini berdamai dengan Shyalimar Malik karena kesalahpahaman mengenai tudingan melakukan settingan dalam aktifitas kehidupannya. Sejak perdamaian itu, keduanya menjadi saling mendukung dalam berbagai hal.
Termasuk, soal pengungkapan pelaku pemaksaan balita menghisap vape yang diviralkan Lutfi Agizal di Instagram. Shyalimar Malik juga berencana untuk memburu alamat orangtua si balita dan memproses ke jalur hukum.
Advertisement
Baca Juga
Â
Â
Â
Mencari Alamat
Shyalimar Malik mengatakan kalau dirinya mulai melakukan pencarian alamat orangtua yang tega memaksa anaknya yang masih balita menghisap rokok elektrik.
"Lagi aku cari banget sampai ketemu. Orangtua seperti itu harus dikasih efek jera dan hukuman berat," kata Shyalimar Malik saat dihubungi di Jakarta, Minggu (4/4/2021).
Â
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Gelar Sayembara
Agar pencariannya cepat membuahkan hasil, Shyalimar Malik sampai menggelar sayembara yang diumumkan di media sosial miliknya untuk mencari alamat orangtua balita malang tersebut.
"Karena vape cairannya mengandung nikotin. Jadi orangtua ini harus cepat mendapatkan hukuman," perempuan yang pernah menjalin asmara dengan Didi Mahardika Soekarno ini, menuturkan.
Â
Â
Â
Â
Hadiah USD100
Tak main-main, Shyalimar Malik sampai menggelontorkan uang senilai USD100 sebagai hadiah bagi siapapun yang bisa menemukan alamat si orangtua tak bertanggung jawab itu.
"Iya benar, aku engga bohong. Aku bakal kasih uang 100 dollar buat orang yang nemuin alamat orangtua yang kasih dan suruh hisap vape ke anak balitanya," Shyalimar Malik menegaskan.
Â
Â
Â
Â
Advertisement
Diviralkan Lutfi Agizal
Seperti diketahui, Shyalimar Malik mendukung Lutfi Agizal yang berusaha melaporkan orangtua dari balita yang dipaksa menghisap vape. Lutfi Agizal bahkan sudah menghubungi Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait.
"Anak usia balita diajarin / dipaksa melakukan VAPE ( mengandung nicotin ) oleh orang dewasa dan dibuat lelucon!!! *video lengkap dipostingan sebelum ini* @kpai_official & @komnasanak yuk bisa yuk... diduga kejadian di BALI. Lembaga/ komunitas @apvi.official saatnya kalian beraksi!!! Netizen show your magic✨✨cc: @poldabali Apa perlu kita adakan sayelembara biar cepat terusut ????," tulis Lutfi Agizal di akun Instagram terverifikasinya, 4 Maret 2021.