Liputan6.com, Jakarta Di jagat Instagram, nama Kim Hawt terbilang populer. Sejumlah selebritas mengikuti akun Kim Hawt, di antaranya Maia Estianty. Ia berbagi inspirasi di medsos dan belakangan mulai mengembangkan sayap bisnis.
Dalam sesi wawancara virtual dengan awak media pekan ini, sang selebgram mengaku tengah melirik bisnis wewangian alias parfum. Menurut Kim Hawt, daripada membeli merek parfum lain, lebih baik memproduksi sendiri.
Advertisement
Baca Juga
“Sekarang aku lagi mau coba bisnis parfum karena kondisi lagi begini karena Covid-19. Jadi aku enggak bisa terima job foto, MC, atau nyanyi. Makanya aku coba untuk bisnis, seperti itu,” kata Kim Hawt.
Lebih Gampang
Sebenarnya, Kim Hawt tak spesifik memproduksi wewangian semata, melainkan produk kecantikan. Hanya, yang akan diperkenalkan kepada publik duluan adalah parfum.
“Karena parfum paling gampang untuk izin edarnya daripada yang lain. Kayak skincare kan harus ada (izin) BPOM dan lain-lain,” beri tahu selebgram dengan 12 ribuan pengikut tersebut.
Advertisement
Terinspirasi Brand Kelas Dunia
Terkait persaingan di kalangan selebritas, Kim Hawt tak khawatir. Ia percaya, rezeki sudah ada yang mengatur dan tidak mungkin tertukar. Selain itu, masyarakat mulai pintar membuat pilihan.
“Parfumku terinspirasi brand kelas dunia yang biasa aku dan teman-teman artisku pakai. Hanya maaf, enggak semua kalangan bisa beli apa yang idola mereka pakai. Makanya aku putuskan bisnis parfum dan menyasar segmen ini,” Kim menukas.
Ciptakan Lapangan Kerja
Kim menuturkan dalam kondisi normal, parfum bisa diproduksi dalam dua minggu. Wabah Covid-19 membuat segala jenis kegiatan butuh waktu ekstra. Namun ia optimistis, bisnis ini akan berjalan mulus.
“(Selain soal uang) dengan bisnis ini aku bisa memberikan pekerjaan buat orang lain. Rata-rata yang aku rekrut jadi karyawan adalah mereka yang kena PHK akibat pandemi,” papar Kim panjang.
Advertisement
Mending Kita Coba Sekali
Terkait merek, Kim masih merahasiakan. Namun ia menjanjikan harga terjangkau di kisaran 150 hingga 200 ribu rupiah per botol. Terkait kemungkinan gagal, ia percaya setiap bisnis punya risiko.
“Kalau aku prinsipnya, mending kita coba sekali, apapun hasilnya, mau sukses atau gagal. Jadi kita tahu karena sudah mencoba daripada enggak berani coba sama sekali,” Kim mengakhiri.