Liputan6.com, Jakarta - Selain berkarier sebagai penyanyi, Mytha Lestari juga disibukkan dengan aktivitasnya sebagai ibu untuk putra semata wayangnya, Mahatma Kala Maheswara yang kini berusia berusia tiga tahun.
Dalam acara HUT Asimor, Festival 100% ASI for MORe, yang dilangsungkan secara virtual, penyanyiberusia 29 tahun ini mengenang kembali masa kehamilan anak pertamanya. Selain senang, ia juga merasa takut.
"Pertama kali hamil jujur aku takut, bukan takut melahirkan, tapi takut gue bisa nggak ya jadi seorang ibu. Karena peran ibu nggak main-main, itu bukan sekedar title," ungkapnya dalam sesi talk show yang disiarkan melalui Vidio, Jumat (30/4/2021).
Advertisement
"Jadi ibu adalah pekerjaan nonstop yang nggak bisa berhenti 24 jam sampai gue kembali ke Maha Kuasa," pelantun lagu "Aku Cuma Punya Hati" ini menyambung pernyataan.
Baca Juga
Masih Belajar
Dan rupanya, Mytha Lestari tak ingin terburu-buru menambah momongan. Sebab, ia merasa masih perlu banyak belajar agar dapat menjadi ibu yang lebih baik lagi untuk anak keduanya kelak.
"Karena aku ngerasa bahwa punya Kala aja aku masih banyak kurangnya. Di Kala ini aku sebenarya lagi sekolah menjadi ibu, aku mempelajari kekurangan dan pelajaran apa yang aku dapat dari Kala jadi nggak aku ulangi di anak kedua," paparnya.
"Jadi memang punya anak itu kan investment ya, investment-nya lahir dan batin. Jadi aku lagi mempelajari, what kind of a mom I am? Gue ibu yang kayak gimana," sambungnya.
Advertisement
Tergantung Kesiapan
Mengingat anak pertamanya juga masih kecil, Mytha Lestari berpikir bahwa program memiliki anak kedua akan dilakukan bila ia benar-benar telah siap.
"Kala baru memasuki tahun ketiga. Jadi menurut aku punya anak kedua atau ketiga atau berapa pun itu tergantung sama kesiapan mental. Dan aku punya prinsip sendiri sih untuk tambah anak lagi," tuturnya.
Harus PD
Sementara itu, untuk menjadi seorang ibu juga memang harus percaya diri, terutama dalam hal menyusui.
"Tadi kita sudah sebut ternyata kitanya dulu PD. Confident bahwa kita bisa memberi asi eksklusif pada anak. Kedua, tentunya kita belajar bersama-sama untuk sukses ASI, dan terakhir yang pasti adalah dukungan. ASI adalah hak dari seluruh bayi yang dilahirkan," ungkap Head of Marketing Consumer Health Dexa, Irene Dwi Sari, di acara yang sama.
Advertisement