Liputan6.com, Jakarta Tasnia Marwa mendatangi kediaman Atalarik Syach untuk menjemput kedua buah hatinya. Diberitakan sebelumnya, ia memenangkan hak asuh anak lewat Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat.
Apes. Anak-anak Tsania Marwa berada di kamar yang terkunci dari dalam. Setelah dibujuk, keduanya keluar kamar namun pertemuan ibu dan anak ini hanya berlangsung sekitar 10 menit.
Advertisement
Baca Juga
Pengacara mantan suami Tsania Marwa beralasan, “Jadi anak bukan dikunci mengunci diri, lari ketika melihat Tsania Marwa datang bersama dengan polisi dan pengadilan mengunci diri dalam kamar bedua sama adiknya.”
Kok Dikunci Kamarnya?
Penjelasan ini tentu saja tak diterima Tsania Marwa begitu saja. Bintang sinetron Orang Ketiga dan Samudra Cinta mengajukan sejumlah pertanyaan lantaran menilai ada sejumlah kejanggalan.
“Begitu masuk saya nanya dong, kok dikunci kamarnya? Ya anaknya ngunci dari dalam soalnya ketakutan melihat orang ramai-ramai ada polisi. Hah? Ya enggak tahu menurut saya, sih itu agak kurang masuk akal,” katanya.
Advertisement
Tak Ada Kunci Serep
“Maksud saya begini, lazim enggak, anak di bawah umur. Anak saya di bawah umur, anak saya 8 tahun dan baru mau 6 tahun, itu dikunci di kamar yang enggak ada kunci serep untuk buka dari luar?” sambung Tsania.
Ini terekam dalam video Penjemputan Hak Asuh Anak Tsania Marwa Dihadapkan Skenario Rumit? yang mengudara di kanal YouTube Cumicumi, Sabtu (1/5/2021).
Hah, Kok Nyulik Ya?
Naluri seorang ibu membuat Tsania Marwa tak kurang akal. Ia merayu dua buah hatinya namun, suara dari dalam kamar berkata, “Umi, umi mau ngapain, umi mau nyulik aku ya?” Tsania Marwa pun syok.
“Hah, kok nyulik, ya? Maksud saya kok bisa ada bahasa nyulik? Itu tuh, gimana sih kalau anak kecil enggak diomongin? Ya saya enggak mau memfitnah orang cuma mungkin enggak sih, ibunya datang terus refleksnya berpikir mau nyulik,” ujarnya tak habis pikir.
Advertisement
Enggak Masuk Akal
Tsania Marwa berkeyakinan hati anak-anak seputih kapas. Adanya pemikiran dan prasangka jelek di benak dua buah hatinya tentu ada faktor pemicu. Namun ia tak mau gegabah menunjuk siapa dalangnya.
“Itu tuh pemikiran yang menurut saya enggak masuk akal deh kalau datang dari anak itu sendiri. Coba deh, tiga hari saja diomongin baik-baik. Tiga hari saja, yakin saya (anak-anak) luluh. Yakin saya,” ia mengakhiri.