Liputan6.com, Jakarta Tak lama setelah Tsania Marwa melakukan penjemputan anak di kediaman mantan suami yang berujung ricuh, Atalarik Syach menulis surat terbuka yang diunggah di akun Instagram terverifikasinya, 3 Mei 2021.
Dalam surat itu, ia mengklaim anak-anak hanya mau tinggal dengan bapaknya dan menyesalkan eksekusi buah hati yang mestinya dibedakan dengan eksekusi barang atau tanah. Seperti biasa, Atalarik Syach mematikan kolom komentar.
Advertisement
Baca Juga
Tsania Marwa bukannya tak tahu soal surat terbuka yang membuat drama perceraian keduanya makin ruwet. Sang aktris punya jawaban sendiri mengapa menjemput anak bersama aparat keamanan.
Enggak Ngerti Lagi, Deh
“Enggak ngerti lagi deh. Itu sebagian besar surat terbukanya, aku jujur di medsos diblock. Tapi ada teman yang ngirim karena itu ada kaitannyalah sama aku kan. Aku disebut-sebut,” kata Tsania Marwa.
Ini disampaikannya dalam video Derita Panjang Tsania Marwa Hingga Detik Ini Masih Kehilangan Hak Asuh Anak. Ada Eksekusi Kedua? di kanal YouTube Maia AlElDul TV, 6 Mei 2021.
Advertisement
Kasih Saja Baik-baik
“Poin yang paling banyak diprotes tanda kutip itu adalah kenapa seakan-akan membawa pihak polisi yang banyak. Di sini aku mau jelasin itu memang sudah SOP-nya,” ia menjelaskan.
“Kalau memang menganggap semua itu adalah hal-hal yang mengganggu psikologis anak, ya sudah kasih saja baik-baik. Gampang, kan?” imbuh bintang film Dalam Mihrab Cinta.
Diberi Waktu 8 Hari
Tsania Marwa menyatakan eksekusi atau penjemputan dilakukan karena Atalarik Syach tak mau menyerahkan anak-anak. Padahal Pengadilan telah memberi waktu 8 hari untuk melaksanakannya.
“Dalam 8 hari dia ngasih, selesai Bunda. Enggak ada lagi drama-drama. Nyatanya dia enggak ngasih terus giliran dieksekusi protes kenapa caranya begitu? Ya itu memang SOP Pemerintah seperti itu,” ungkap Tsania Marwa.
Advertisement
Tak Dibukakan Pintu
Ia sebenarnya tak ingin menjemput anak dengan prosedur tersebut. Lalu, Tsania Marwa terkenang momen ulang tahun putranya pada 25 Maret silam. Sang aktris datang baik-baik sendirian ke rumah mantan suami namun tak dibukakan pintu oleh Atalarik Syach.
Perlakuan tak menyenangkan ini membuat hatinya hancur. “Datang sendiri enggak dibukakan pintu juga. Kalau misalnya aku sampai di tahap eksekusi bawa pengamanan ya jangan disalahin orang datang baik-baik enggak diterima,” cetusnya.