Sukses

Idul Fitri 2021: 6 Film Indonesia Lebaran Ini Layak Ditonton Ulang, Ada yang Tembus 4,7 Juta Penonton

Idul Fitri 2021 dirayakan di tengah pandemi Covid-19. Bagi Anda yang di rumah saja, simak lagi yuk 6 film Lebaran buatan para sineas Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Selamat Hari Raya Idul Fitri 2021, mohon maaf lahir batin. Lebaran kedua di tengah pandemi Covid-19 semoga tak mengurangi makna kemenangan hati. Sebelum wabah datang, biasanya bioskop dihiasi empat bahkan lima film Lebaran buatan dalam negeri.

Dua tahun terakhir, bioskop sepi. Tahun ini hanya ada tiga film Indonesia untuk Lebaran yakni Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah, Dear Imamku, dan Tarian Lengger Maut. Apesnya, sejumlah mal dan bioskop yang berada di zona merah diminta tutup.

Bagi Anda yang masih enggan ke bioskop, tak ada salahnya menonton ulang film Indonesia Lebaran yang rilis beberapa tahun lalu. Showbiz Liputan6.com merekomendasikan 6 film ini untuk Anda. Selamat menyimak.

 

2 dari 7 halaman

1. Get Married (2007)

Kombinasi Hanung Bramantyo dan Musfar Yasin menghasilkan komedi yang jadi standar emas bagaimana film Lebaran semestinya dibuat. Sarat dengan sindiran lembut soal hobi menyelesaikan masalah dengan tawuran hingga cinta beda strata sosial.

Maemunah alias Mae yang diperankan Nirina Zubir jadi sosok ikonis. Namun jangan lupa, ada Pak Mardi dan Bu Mardi yang dihidupkan Meriam Belina serta Jaja Mihardja. Naskah oke, pemilihan pemain pas, dan penyutradaraan Hanung adalah koentji.

 

3 dari 7 halaman

2. Laskar Pelangi (2008)

Laskar Pelangi yang dirilis Agustus 2008 film Lebaran paling dahsyat. Diangkat dari novel laris Andrea Hirata, karya Riri Riza ini merangkul 4,7 juta penonton dan jadi yang terlaris sepanjang masa selama sewindu. Tema pendidikan sebagai penerang masa depan difotokopi sejumlah film.

Namun tak satu pun yang sanggup melampaui kualitas dan pencapaian Laskar Pelangi di tangga box office. Andai ikut FFI, ia jelas jadi Film Terbaik pada tahunnya. Akting Cut Mini dan Ikranegara pun tentu diganjar Piala Citra.

 

4 dari 7 halaman

3. Sang Pencerah (2010)

Karya Hanung Bramantyo ini bikin geger lantaran "dijegal" komite Festival Film Indonesia 2010 dengan beragam alasan termasuk rumor naskah mengkhianati sejumlah fakta sejarah.

Terlepas dari keributan yang menyertai, ini salah satu mahakarya Hanung yang menyajikan akting terbaik Lukman Sardi. Tanpa menang Piala Citra pun, Sang Pencerah telah jadi pemenang di hati 1,1 juta penonton. Terlaris pada tahun itu.

 

5 dari 7 halaman

4. Mencari Hilal (2015)

Heli (Oka Antara) menahun meninggalkan rumah hingga ayahnya (Dedi Soetomo) tak lagi menganggapnya anak. Suatu hari, Heli pulang dan minta tolong kakaknya, Halida (Erythrina) membuatkan paspos kilat. Halida mau dengan syarat, Heli menemani bapaknya mencari hilal.

Interaksi dua generasi sepanjang perjalanan adalah perjalanan spiritual yang jarang disajikan film Indonesia. Karya Ismael Basbeth ini gagal mencetak box office namun sukses mengantar aktor senior, Dedi Soetomo meraih Piala Citra Pemeran Utama Pria Terbaik.

 

6 dari 7 halaman

5. Comic 8: Casino Kings Part 1 (2015)

Film komedi dan Lebaran bagai dua sisi mata uang. Hari Kemenangan layak diisi dengan sendau gurau dari ruang keluarga hingga bioskop. Comic 8: Casino Kings part 1 berupaya mengisi kekosongan genre lawak dengan mengumpulkan 8 pelawak tunggal paling gokil di eranya.

Mongol Stres, Ernest Prakasa, Kemal Palevi, Bintang Timur, Babe Cabiita, Fico Fachriza, Arie Kriting, dan Ge Pamungkas beraksi dipimpin Indro Warkop. Minggu pertama, film ini memimpin box office. Setelahnya ia dilibas Surga Yang Tak Dirindukan bersama 1,5 juta penonton.

 

7 dari 7 halaman

6. Sweet 20 (2017)

Sineas Tanah Air membuktikan lagi, kualias dan unsur komersial bisa berjalan seiring. Sweet 20 yang menampilkan akting terbaik Tatjana Saphira menyihir 1 juta penonton lebih. Memfiturkan sejumlah adegan yang jadi “granat” tawa, Upi menyisakan sebuah adegan penguras air mata.

Yakni, saat Mieke (Tatjana) yang mendadak muda rela mengorbankan kecantikannya untuk menyelamatkan nyawa cucu tersayang. Dialognya dengan Lukman Sardi di teras rumah sakit soal pengorbanan dan nilai keluarga selamanya menghangatkan hati penonton.