Liputan6.com, Jakarta - Demi Lovato baru-baru ini kembali menghebohkan publik lantaran pernyataannya yang tak terduga di media sosial. Kepada masyarakat dunia, Demi mengaku dirinya bukanlah pria atau wanita, namun seorang non-biner.
Pernyataan yang diungkapkan melalui Twitter tersebut langsung membuat warganet ramai-ramai menyampaikan tanggapannya. Ada yang mengkritik, namun tak sedikit yang mengaku bingung dengan pernyataan Demi Lovato.
Advertisement
Baca Juga
"Hari ini adalah hari yang membuatku sangat gembira untuk berbagi lebih banyak tentang kehidupanku kepada kalian semua," tulis Demi Lovato mengawali kicauannya di Twitter.
Panggilan Jamak
Demi Lovato pun lantas mengungkapkan kebanggaannya bisa menyatakan diri sebagai non-biner. Bahkan, ia meminta publik agar dipanggil secara jamak (they), yaitu 'mereka'. Bukan lagi dipanggil dengan sebutan 'dia' (he/she).
Advertisement
Ingin Dipanggil dengan Sebutan 'Mereka'
"Aku dengan bangga mengatakan kepada kalian bahwa aku mengidentifikasi diriku sebagai non-biner dan selanjutnya akan secara resmi mengubah panggilan menjadi mereka (they/them)," lanjutnya.
Alasan Mengumumkan
Demi pun mengunggah sebuah video dirinya mengumumkan hal ini sekaligus menjelaskan alasan menyatakan diri sebagai non-biner.
"Aku merasa ini hal terbaik dalam mewakili kecairan yang aku rasakan dalam ekspresi genderku," ujar Demi.
"Aku melakukan ini untuk mereka di luar sana yang belum bisa berbagi tentang siapa mereka sebenarnya bersama orang-orang yang mereka cinta," Demi Lovato menambahkan.
Advertisement
Ingin Punya Anak Tanpa Menikah
Beberapa waktu lalu, Demi Lovato juga sempat menyatakan dirinya ingin memiliki anak tanpa harus menikah yang berarti bisa juga mengadopsi anak.
"Aku tak tahu lagi bagaimana cara punya anak sendiri. Tapi jika memang aku ingin melakukannya, aku akan melakukannya. Jika tidak, ya tidak. Aku tidak merasa harus menunggu pasangan demi punya seorang anak," ungkapnya dalam talkshow The Morning Mash Up.
Bukan Hal Baru
Kembali ke non-biner, istilah ini sudah pernah dijabarkan oleh Asosiasi Psikologi Amerika. Mengacu pada identitas gender yang tidak dapat digolongkan sebagai pria atau wanita. Bahkan, non-biner juga bisa ditemui di masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan yang mengenal lima gender.
Advertisement