Liputan6.com, Jakarta - Umi Pipik tiba-tiba bahwa semasa hidup, almarhum Ustaz Jefri Al Buchori alias Uje memiliki tiga istri. Wanita ini juga menyebut bahwa istri ketiganya merupakan seorang figur publik.
Kabar poligami ini tentunya sudah sampai ke telinga pihak keluarga Uje. Sang adik yang bernama Fajar Sidik menilai tak perlu membicarakan masa lalu orang yang telah meninggal dunia.
"Dari saya dan keluarga, saya berharap sudahlah bukan berarti gimana-gimana, yang pertama orangnya udah nggak ada, sudah meninggal. Kita mau cari konfirmasi juga ke siapa, dimana dua belah pihak ini harus ada," ucap Fajar Sidik dikutip dari YouTube KH Infotainment, Kamis (27/5/2021).
Advertisement
Baca Juga
Lebih Baik Mendoakan
Ketimbang membicarakan masa lalunya, pihak keluarga mengimbau untuk mendoakan almarhum Uje.
"Istilah hukum kan ada korban ada pelaku, atau minimal saksi, nggak ada ini, orangnya sudah meninggal. Bahasa guyonannya tanya aja deh di kubur, kan nggak mungkin ya. Jadi intinya saya mewakili keluarga, almarhum sudah meninggal, ayok kita doakan yang terbaik buat almarhum," tuturnya.
Advertisement
Ibunda Depresi
Fajar Sidik lalu mengungkap bahwa berita mengenai poligami ini berdampak tak baik bagi psikis ibunda almarhum Uje, Umi Tatu. Kata Fajar, sang ibu mengalami depresi.
"Karena saya terus terang pribadi saya, Umi ini kasihan, Umi jadi depresi dengan kejadian ini. Bukan saya bicara benar atau tidak ya, kasihanlah Umi. Jadi Umi ini kasihan ditunggu sampai tengah malam, sampai Umi ke sana ke mari," ucapnya.
"Walaupun Umi di tempat lain paling tidak kan kondisi begini kan kasihan, karena bagaimana pun juga Umi ini seorang ibu ya. Melihat anaknya seperti ini apalagi gitu kan, anakku udah meninggal, anakku udah nggak ada, ayok sama-sama kita doain," papar Fajar Sidik.
Menakutkan
Kendati demikian, adik Uje menyebut bahwa kondisi ibunya cukup baik. Hanya saja suasana terasa menakutkan karena membahas poligami di muka publik bukan hal yang mudah.
"Umi Tatu nggak apa-apa, cuma kan hawanya beda gitu, jadi lebih seram dibandingkan ditagih sama debt collector, lebih seram lagi ini. Karena sedikit kata aja yang salah, kan netizen ada dua belah pihak, kasihan mereka lah, kalau mereka mengungkapkan sesuatu yang tidak baik, kita jadi dosa," ia mengakhiri.
Advertisement