Liputan6.com, Los Angeles - Britney Spears akhirnya tampil dalam persidangan mengenai conservatorship yang digelar secara virtual, Rabu (24/6/2021). Seperti diketahui ia berhadapan dengan sang ayah, Jamie Spears, sang konservator. Dengan wewenang ini, sang ayah bisa mengontrol sejumlah aspek dalam kehidupan Britney, termasuk dari segi finansial.
Dilansir dari People, ia mengutarakan pendapatnya kepada Hakim Brenda Penny dari Pengadilan Los Angeles, soal mengapa ayahnya seharusnya tak boleh lagi memegang conservatorship atas dirinya.
Â
Advertisement
Baca Juga
Sekitar 30 menit mantan kekasih Justin Timberlake ini menumpahkan unek-uneknya.
"Ada banyak yang akan kukatakan, jadi bersabarlah denganku. Menurutku saat aku datang ke persidangan terakhirku, aku sama sekali tidak didengar," tutur sang pelantun "Lucky" di awal pernyataannya.
Hidup dalam Penyangkalan
Selanjutnya, ia berbicara tentang sejumlah unggahannya di media sosial. Seperti diketahui, ia kerap mengunggah kalimat yang menyatakan bahwa kondisinya sangat baik.Â
"Aku bohong dengan mengatakan kepada dunia aku baik-baik saja, dan bahagia. Ini adalah kebohongan. Aku [hidup] dalam penyangkalan," kata dia.
Advertisement
Tak Bahagia
Ia menambahkan bahwa ia juga hidup dalam rasa syok dan trauma.
"'Bohong saja sampai akhirnya jadi kenyataan', tapi sekarang aku mengungkapkan kebenaran, OK? Aku enggak bahagia. Aku enggak bisa tidur. Aku depresi. Aku menangis tiap hari," ujarnya.
Tak Tahu
Setelahnya, wanita 39 tahun ini mengungkap secara gamblang keinginannya agar conservatorship atas dirinya diakhiri. Ia juga menjelaskan alasan mengapa baru beberapa waktu belakangan mengupayakan hal ini.
Sang diva mengatakan, "Aku tak tahu aku bisa memohon agar conservatorship diakhiri. Sejujurnya, aku tak tahu."
Advertisement
Sudah Cukup
Kata-kata Britney Spears berikutnya juga penuh dengan kepahitan.Â
"Aku tak berutang apa-apa dengan orang-orang ini. Aku memberi sandang, pangan, papan kepada orang-orang selama ini. Yang aku alami sangat menghancurkan moral," kata dia.Â
Ditambahkan, "Aku tak pernah mengatakannya secara terbuka. Aku tak pernah berpikir ada yang akan percaya kepadaku. Aku enggak bohong. Aku hanya ingin hidupku kembali. Sudah cukup 13 tahun ini."
Â