Sukses

Jeera Musik Rilis Single Bisikan Hati dari Balik Jeruji Rutan Cipinang

Jeera Musik meluncurkan single kedua dari album Rasa.

Liputan6.com, Jakarta Meski berada di balik jeruji penjara, Jeera Musik tak menghentikan kreatifitas para personel dalam berkarya. Baru-baru ini mereka merilis single terbarunya yang berjudul “Bisikan Hati”. Lagu ini merupakan satu dari sepuluh lagu yang tercipta dalam full album bertajuk “Rasa”.  

Lewat album tersebut, personel Jeera Musik mencoba memberikan pesan/statement kepada masyarakat, bahwa, penjara tidak dapat merubah mimpi mereka dan semua hal baik di dalamnya. Selain itu keterbatasan tidak dapat menghentikan kebebasan dan eksistensi sebagai musisi

Beranggotakan Rido, Tomi, Onesh, Morris, Kai dan Widi, Jeera Musik telah lama berkecimpung di industri musik. Seperti Rido pada vokal, yang sebelumnya pernah merilis full album bersama Magic Seaweed, dan Adama Morris, yang sebelumnya bergabung bersama Andra & The Backbone sebagai additional drummer dan juga pernah bergabung bersama Temper Trap di era awal mereka. Keragaman background musik dari tiap personil, disertai eksplorasi melahirkan karya musik dengan nada yang unik terekam di album RASA.

Persamaan background dan passion di dunia musik, menyatukan dan mendorong mereka membentuk Jeera Musik. Proses pembuatan single baru mereka diselesaikan di Rutan Cipinang, Jakarta. Bermodalkan sumber daya yang ada, mulai dari proses workshop, rekaman, mixing, hingga mastering, mereka berhasil merampungkan full album berisi 10 lagu. Hal tersebut tidak mungkin dapat terjadi tanpa adanya inisiatif dan Kerjasama pembinaan antara Rutan Kelas I Cipinang dan Yayasan Jeera Indonesia.

 

 

2 dari 4 halaman

Aransemen

Single Bisikan Hati memiliki tiga bagian aransemen, yakni cerita, rasa, dan emosi yang merupakan rangkuman isi hati dari tujuh musisi yang tengah menjalani masa tahanan. Lebih jauh, lagu ini menceritakan tentang rangkuman cerita, dan perjalanan spiritual dari masing-masing personil, serta perspektif dan mindset mereka dalam menyikapi dan menjalankan masa sulit di dalam tahanan. Bisikan Hati dikemas dengan aransemen pop, rock, folk bertempo sedang dibalut vokal lantang mengenai jeritan hati mengenai optimisme para personel. 

“Lagu ini melewati beberapa evolusi lirik dan aransemen, sampai di tahun 2018 saya masuk penjara, akhirnya lirik Bisikan Hati rampung. Lalu muncul ide untuk membawakan lagu ini bersama beberapa teman musisi di sini, karena menurut saya lagu ini sangat merepresentasikan cerita, rasa, dan emosi kita sebagai narapidana. Surprisingly mereka berhasil membuat lagu ini jauh lebih "bernyawa", jadi ajaib,” ujar Adama Morris yang merupakan penulis lirik lagu Bisikan Hati.

 

3 dari 4 halaman

Produksi

Single Bisikan Hati maupun sembilan lagu lain yang ada dalam album Rasa diproduksi Jeera Musik bersama Bimbingan Kegiatan Rutan Kelas I Cipinang (BIMGIAT) dan Yayasan Jeera Indonesia, yang merupakan sebuah program pelatihan dan pembinaan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk dapat berkolaborasi dengan semua pihak dalam berkarya secara  kreatif & produktif. 

“Setiap Binaan/Narapidana diharapkan dapat terus mengembangkan diri lewat kegiatan-kegiatan positif guna membangun dan memupuk nilai positif bagi mereka. Yang dimana hal tersebut adalah modal dasar bagi binaan/narapidana untuk memulai hidupnya saat nanti kembali ke tengah masyarakat. Dengan itu, kita sangat mendukung ide dan passion Warga Binaan/Narapidana dalam berkarya,” ujar Kepala Rutan Kelas I, Cipinang, Margono.

 

4 dari 4 halaman

Perjalanan

 

Saat mendengarkan Single Bisikan Hati dari Album Rasa. Tim Management Yayasan Jeera Indonesia juga menyampaikan bahwa karya ini adalah buah dari perjalanan baru bagi teman-teman musisi yang tengah berstatus narapidana untuk membuktikan kepada masyarakat luas.  

Dan lewat single ini merupakan bentuk nyata dari perubahan diri manusia menjadi lebih baik, yang diharapkan juga dapat merubah pandangan/stigma masyarakat terhadap Narapidana dan Bekas Narapidana.

”Di Penjara ga semuanya orang jahat, dan yang diluar sana ga semuanya orang baik!,” ujar Margono.

Hal lain terkait pembinaan juga disampaikan oleh Bapak Kiki selaku Kasubsi Bimgiat Rutan. Dirinya sangat bangga dan menghargai karya-karya yang tercipta lewat program bimbingan yang kami jalankan. Melalui karya ini, besar harapan saya agar teman teman Warga Binaan yang lain juga tergerak untuk berubah menjadi lebih baik, dan masyarakat luas dapat mengapresiasi karya kami.