Morgan Oey Jatuh Saat Belajar Sepeda Gunung di Medan Curam, Cedera dan Memar di Paha Kanan

“Sesi pertama bersama Anggy Umbara. Yang kedua, tanpa Mas Anggy tapi ada tim yang memandu. Lokasi latihan di kawasan Jatiasih, dekat Sentul,” Morgan Oey mengenang.

Merasa sudah mahir dan menguasai medan, ia menjajal sebuah track curam. Lantaran kurang jeli memainkan rem kanan dan kiri, Morgan Oey terperosok dan nyungsep di track tersebut.

“Workshop kedua, saya menjajal track yang curam dan jatuh. Saya cedera, berupa memar di paha kanan. Kondisi saat itu habis hujan, tanah licin, saya terperosok dan tim panik,” akunya.

Beruntung, cedera di paha kanan tak berdampak fatal. Setelah menyelesaikan dua kali workshop bersepeda, syuting dimulai Will dimulai dengan lokasi di kawasan Sentul Jawa Barat.

“Syuting selama 7 sampai 8 hari, tapi capainya lahir batin. Will ini tipe film driven by story. Andra sedang berkonflik dengan pasangan, pelariannya bersepeda. Apes, dia jatuh di tengah hutan,” Morgan Oey membocorkan.

Will terasa makin menantang karena 80 persen adegan film dimainkan Morgan Oey seorang diri. Sepintas, mengingatkan publik pada film Buried yang dibintangi Ryan Reynolds atau 127 Hours dari James Franco. 

Syuting telah selesai pada akhir 2020. Kala itu, Morgan Oey dikabari bahwa film ini berkonsep trilogi. Namun, saat itu masih menggunakan working tittle. Belum berjudul I Will Survive.

“Jadi waktu syuting, film Will ini masih pakai working tittle Broken. Makanya pas diberitahu judul finalnya I Will Survive saya kaget tapi senang, karena lebih eksentrik dan mudah diingat,” ia mengakhiri.