Liputan6.com, Jakarta Saat hemoglobin anjlok lalu dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto Jakarta, ustaz Yusuf Mansur butuh pasokan darah. Ada 10 pendonor yang bersedia, namun ayah Wirda Mansur memilih empat.
Empat yang dipilih, para penghafal Al-Quran. Keputusan ini memantik pro-kontra. Tak sedikit yang menuding ustaz Yusuf Mansur sombong. Dalam fase krisis malah pilih-pilih mereka yang berniat menolong.
Advertisement
Baca Juga
Untuk menjernihkan persoalan, suami Siti Maemunah Mansur ini mengklarifikasi lewat pesan suara yang dikirim kepada Showbiz Liputan6.com, Sabtu (24/7/2021). Apa katanya?
Salah Satu Hikmah
Pertama, Yusuf Mansur menyebut, Al-Qur’an menjelaskan, setiap sel tubuh manusia punya kulit. Setiap kulit bisa bersuara, berbicara, bersaksi, bukan saja nanti di hari akhir tapi sejak di dunia ini.
“Ini salah satu hikmahnya nanti adalah kita akan bikin besar-besaran donor penghafal Qur’an, orang-orang yang ahli puasa, ahli dakwah, anak-anak yang bakti kepada orangtua, santri-santri remaja, guru-guru Al-Qur’an. Karena di dalam darahnya ada memori dan rekam jejak,” urainya.
Advertisement
Memang Secara Medis Boleh
Karena hemoglobin rendah sekali, maka dibuka kesempatan untuk empat pendonor darah. “Memang secara medis boleh memilih gitu, bukan berarti kenapa harus pilih-pilih, ya enggak pilih-pilih juga,” sambung Yusuf Mansur.
Mulanya, kesempatan itu diberikan kepada keluarga terdekat kemudian teman. “Kalau kemudian kita bisa kecilin lagi, dipilah, kenapa enggak?” ujar pendakwah kelahiran Jakarta, 19 Desember 1976.
Saya Lihat Kuasa Allah
Yusuf Mansur mengakui, momen mencari pendonor darah tempo hari memberi banyak hikmah untuknya. Di situlah, bintang film Kun Fayakuun melihat kuasa dan kasih sayang Sang Khalik.
“Di sini saya lihat kuasa Allah, Allah tahu saya dosanya banyak. Allah tahu saya maksiatnya banyak, keburukannya banyak, kekurangan ibadahnya juga banyak. Enggak ada yang saya lakukan buat umat buat agama,” ungkap Yusuf Mansur lalu menangis.
Advertisement
Allah Gabungkan Darah Saya
“Allah tahu saya cuma dapat nama. Siapa itu Yusuf Mansur? Oh itu Darul Quran, PPPA, bla-bla-bla. Itu teman-teman bukan saya ya Allah. Allah tahu karena itu Allah gabungin darah saya dengan darah para penghafal Qur’an dan ustaz yang pada mukhlis,” ia mengakhiri.
Dalam kesempatan itu, ia bersyukur dan merasa terhormat mendapat pertolongan dari mereka yang berhati serta berakhlak mulia. Yusuf Mansur berharap tudingan ini tak melebar dan berakhir.