Ustaz Yusuf Mansur Diledek dan Dapat Komentar Julid Akibat Pilih Pendonor Darah Saat Butuh Hemoglobin

Dalam kesempatan itu, Yusuf Mansur menyampaikan terima kasih dan hormat kepada semua pihak yang memiliki kerelaan hati mendonorkan darah. Menurut sang ustaz, mereka adalah orang baik.

“Saya tahu saya diledekin sama beberapa orang. Dijulidin tapi ya ini sains kok dan tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada semua yang mendonorkan darah, itu sudah pasti orang baiklah,” katanya.

“Kalau bukan orang baik mah enggak mungkin saja mendonorkan darah. Enggak mungkinlah. Kalau enggak bersih enggak mungkin, deh. Tapi kita perlu nih tambahan lagi,” Yusuf Mansur menyambung.

Ia memilih empat pendonor disertai alasan kuat. Menurut dia, setiap sel tubuh manusia punya kulit yang dengan seizin Allah bisa bersuara, berbicara, dan bersaksi saat ini atau pada hari akhir nanti.

“Jadi bukan sekadar dia (pendonor darah -red) bersih, dia benar, dia kemudian lempeng, dia kemudian baik hidupnya, cakep. Tapi kita juga perlu yang ukhrawinya juga bagus, gitu,” urai Yusuf Mansur.

“Kebayang, kan ulama yang saleh-saleh, ibu-ibu Nyai yang mukhlisah-mukhlisah, kemudian pada donor darah se-Indonesia. Kayak apa tuh?” bintang film Kun Fayakuun membeberkan. 

Saat menjalani tranfusi hemoglobin, Yusuf Mansur menyebut darahnya menyatu dengan darah orang saleh. Ia berharap ke depan menjadi pribadi yang lebih baik. Yusuf Mansur pun berencana menggelar donor darah massal.

“Kemudian darahnya disuntikin kepada semua orang yang membutuhkan bercampur deh, tuh. Insyaallah orang yang tadinya enggak biasa salat malam jadi (rajin) salat malam,” ia mengakhiri.