Sukses

Pengakuan Anwar Fuady, Sebelum Meninggal Sang Istri Mengajarinya Salat Tahajud Bertahun-tahun

Anwar Fuady mengenang istrinya, Farida Cosim, yang meninggal akibat Covid-19. Farida mengajarinya salat tahajud selama bertahun-tahun.

Liputan6.com, Jakarta Juli 2021 menjadi fase kelam dalam hidup Anwar Fuady. Istrinya, Farida Cosim meninggal dunia pada 18 Juli 2021. Tiga hari kemudian, anak Anwar Fuady, yakni Ferry Senapati wafat.

Istri dan anak bintang sinetron Samudra Cinta serta Janjiku meninggal dunia setelah berjuang melawan Covid-19. Kenyataan pahit ini diterima Anwar Fuady dengan sabar dan legawa.

“Buat saya, dia adalah bagian dari hidup saya. Sekarang dia pergi, sebagian hidup saya ada yang hilang. Tapi saya serahkan semuanya kepada Allah,” sang aktor berbagi cerita.

2 dari 5 halaman

Sudah Waktunya

Aktor kelahiran Palembang, 14 Maret 1947, berpendapat tak ada yang abadi di dunia. Boleh saja mencintai seseorang namun harus siap jika sewaktu-waktu Sang Khalik mengambilnya.

“Bahwa ini memang sudah waktunya dia diambil pulang. Kita boleh saja menyayangi, mencintai sesuatu, tapi yakinlah pada suatu saat kita pasti akan berpisah,” kata Anwar Fuady.

3 dari 5 halaman

Takut Meninggal Duluan

“Dia (Farida Cosim -red) tuh takut, kalau dia meninggal dulu. Dia bilang ke anak saya, yang nomor lima: Mama takut kalau Mama yang meninggal dulu. Siapa yang mengurus papa kau?” imbuhnya.

Keterangan ini kami kutip dari video Pilu Anwar Fuady Ditinggal Istri dan Anak Sekaligus dari program Rumpi No Secret di kanal YouTube Trans TV Official, 26 Juli 2021.

 

4 dari 5 halaman

Sayang Sama Papa Enggak?

Berumah tangga lebih dari 50 tahun, Anwar Fuady dan Farida Cosim dikaruniai lima anak, 17 cucu, dan seorang cicit. Pada hari-hari terakhir, Farida Cosim ditanya apakah ia mencintai Anwar Fuady.

“Begitu ditanya: sayang sama Papa enggak? Dia mengangguk. Karena saya bagian hidupnya. Saya guncang terus terang pada saat itu. Tapi saya kembalikan itu semua kepada Allah,” beri tahunya. 

5 dari 5 halaman

Suka Tahajud

Untuk mengatasi rasa kehilangan, Anwar Fuady rajin salat tahajud jam 2 atau setengah 3 pagi. “(Salat tahajud) itu istri saya yang mengajarkan selama bertahun-tahun,” ucap Anwar Fuady.

“Jadi suka tahajud itu karena istri saya. Saya salat di situ, saya curahkan semuanya, uneg-uneg saya, kesedihan saya, kesusahan saya. Saya laporkan kepada Allah,” ia mengakhiri.