Sukses

Film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas Menang di Locarno Film Festival

Film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas meraih Golden Leopard, alias Film Terbaik di Locarno Film Festival, Swiss.

Liputan6.com, Jakarta Film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas karya sutradara Edwin, meraih Golden Leopard, penghargaan paling bergengsi di ajang Locarno Film Festival, Swiss.

Kabar ini diumumkan akun Twitter terverifikasi festival tersebut, Sabtu (14/8/2021) waktu Indonesia. Dengan meraih Golden Leopard, film ini menjadi Film Terbaik di Locarno Film Festival.

The Pardo d’oro, Grand Prize of the Festival of the City of Locarno to the best film goes to: Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas (Vengeance Is Mine All Others Pay Cash) by Edwin, Indonesia / Singapore / Germany,” cuit akun @filmfestlocarno.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Pemenang yang Ideal

Sejumlah media internasional lantas mengabarkan kemenangan duta Indonesia di Locarno Film Festival. Salah satunya, Variety yang menyebutnya sebagai kemenangan ideal.

“Sutradara Indonesia Edwin yang mengejutkan kewat film Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash mungkin adalah pemenang Golden Leopard yang ideal, pada tahun yang aneh bagi dunia,” Variety mewartakan.

3 dari 5 halaman

Film Terbaik

Sebagai informasi, Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash adalah judul internasional untuk Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas. Film ini dibintangi Marthino Lio, Reza Rahadian, dan Ladya Cheryl.

Merespons kemenangan ini, Showbiz Liputan6.com menghubungi Marthino Lio. Sang aktor menangis saat Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas disebut sebagai film terbaik.

 

4 dari 5 halaman

Jujur Gue Nangis

“Jujur gua sih nangis, humbled to the max melihat mereka dan reaksi para penonton di sana. Kami disambut dengan sangat baik,” ujar bintang film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta.

“Selesai press screening di sana, mereka (para audiens -red) menyelamati kami dan dengan tulus memberi pujian untuk sejumlah aspek dalam film ini,” Marthino Lio menyambung.

5 dari 5 halaman

Dampak Film Sangat Besar

Dalam kesempatan itu, ia mengingatkan, para seniman yang mengharumkan nama bangsa adalah duta bangsa bagi dunia. Karenanya, pencapaian ini mestinya diapresiasi juga oleh Pemerintah Indonesia.

“Aku sih berharap pemerintah mulai bisa melihat bahwa dampak dari motion picture atau film itu sangat besar,” terang aktor kelahiran Surabaya, 26 Januari 1989, pada hari yang sama.