Sukses

Deddy Corbuzier Kritis dan Hampir Meninggal Dunia karena Badai Sitokin yang Menyerang Usai Negatif Covid-19

Badai sitokin yang menyerang Deddy Corbuzier bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.

Liputan6.com, Jakarta - Deddy Corbuzier mengalami kritis hingga nyaris meninggal dunia saat dirawat karena Covid-19. Rupanya, ada efek yang ditimbulkan virus corona usai menyerang eks mentalist yang kini beralih profesi menjadi presenter dan YouTuber. 

Efek tersebut bernama badai sitokin. Melalui akun Instagram terverifikasinya, kekasih Sabrina Chairunissa ini mengatakan, badai sitokin datang setelah dirinya negatif virus corona. Kondisi tersebut membuat tubuhnya yang berotot menurun.

"Saya sakit.. Kritis, hampir meninggal karena badai Cytokine, lucu nya dengan keadaan sudah negatif. Yes it's covid," tulis Deddy Corbuzier sebagai status teks unggahan terbarunya usai dua pekan rehat dari media sosial, Minggu (22/8/2021).

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Penjelasan Ahli Virologi

Mengutip Health Liputan6.com, terkait badai sitokin, ahli virologi dan imunologi di Georgia State University, Mukesh Kumar menjelaskan bahwa itu adalah kondisi ketika terjadi produksi sitokin berlebihan dalam tubuh.

Badai sitokin ini memicu sistem kekebalan tubuh kehilangan kendali dan justru menyerang tubuh yang seharusnya dilindungi. Pada dasarnya, sebagian sel tubuh akan mati karena badai sitokin. Badai sitokin ini menggerogoti paru-paru pasien, melansir laman WebMD.

3 dari 5 halaman

Paru Paru Rusak

Penjelasan ahli virologi selaras dengan apa yang dialami Deddy Corbuzier saat mengalami badai sitokin. Kondisi paru-parunya hanya tinggal 60 persen.

"Tanpa gejala apapun tiba tiba saya masuk ke dalam badai Cytokine dengan keadaan paru paru rusak 60% dalam dua hari..," dia menuliskan.

4 dari 5 halaman

Hidup dan Mati

Dengan kondisi paru-paru yang rusak, Deddy Corbuzier menjalani perawatan intensif dan ditangani tim dokter khusus. Berkat kesigapan tim dokter tersebut, Deddy Corbuzier bisa keluar dari masa kritis yang bisa saja merenggut nyawanya.

"Jendral Lukman Waka RSPAD, Dr Wenny Tan hingga Dr Gunawan turun tangan semaksimal mungkin tuk menstabilkan keadaan saya keluar dr masa kritis.Yes it's a life and death situation," Deddy Corbuzier mengisahkan.

5 dari 5 halaman

Saturasi Oksigen Stabil

Deddy Corbuzier kemudian menjelaskan, jika dirinya bisa melewati masa kritis juga antara lain disebabkan pola hidup sehat yang selama ini dijalankannya.

"Hebat nya Oksigen darah saya tidak turun bahkan diam di 97-99 karena pola hidup sehat saya selama ini... hingga saya bisa selamat walau dengan kerusakan paru yg parah," tulis Deddy Corbuzier.