Liputan6.com, Jakarta - Kondisi penegakan hukum terkait kasus korupsi di Indonesia belakangan ini membuat Najwa Shihab mengelus dada. Berulang kali ia melempar sindiran, dari yang agak halus hingga bernada tajam.
Salah satunya ia bagikan di Instagram pada Jumat, (27/2021) kemarin.
Advertisement
Baca Juga
Jurnalis kondang ini membagikan sebuah video masa lalu yang memperlihatkan dialognya bersama sang ayah, cendekiawan muslim Quraish Shihab, dalam program Narasi.
"Ini perbincangan saya 3 tahun lalu dengan Abi @quraish.shihab 'Koruptor itu terlalu halus, sebut saja pencuri'," tulis Najwa Shihab di kolom caption.
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Terlalu Halus
"Abi enggak suka kata korupsi kenapa?" tanya Najwa Shihab.
"Terlalu halus," kata sang ayah. Ketika Najwa bertanya istilah apa yang lebih pas digunakan untuk mengganti sebutan koruptor, Quraish Shihab menjawab dengan cepat, "Pencuri."
"Kenapa orang miskin yang mengambil bukan haknya dinamai pencuri, kenapa kalau pejabat atau pegawai itu kita namai koruptor? Dia itu pencuri," kata Quraish Shihab.
Advertisement
Pakaian Tersangka Koruptor
Pria 77 tahun ini menekankan bahwa para pelaku korupsi harus dipermalukan untuk menyadarkan diri mereka.
"Tidak cukup itu pakaian kuning yang dipakainya itu. Harus lebih dipermalukan, dan dia harus disadarkan bahwa apa yang dilakukannya itu berdampak kepada anak cucunya," tuturnya.
Ikut Kata Abi
Di kolom caption, Najwa Shihab terus menyuarakan kegeraman atas perlakuan terhadap para koruptor yang kian lunak.
"Belum lama KPK bahkan menggunakan istilah "penyintas korupsi" untuk para maling ini. Penyintas itu artinya korban. Yang maling mereka, kok yang jadi korban mereka juga? Plis deh," kata Najwa.
Ia menutup pernyataannya dengan mengatakan, "Mulai sekarang, saya akan ikut kata Abi. Sebut saja mereka pencuri."
Advertisement
Banjir Dukungan
Warganet dan para tokoh publik menyuarakan dukungan kepada Najwa Shihab. "Yesssssss" kata Ernest Prakasa, sambil mencantumkan sejumlah emotikon api yang berkobar.
Armand Maulana mengungkap dukungannya lewat komentar satu kata, "Word."
Pengguna akun @wildafirdausi_skincaremakeup ikut berkomentar, "Tuhkan harus dipermalukan. Lah yanv korupsi bansos malah komplen. Hinaan pada dia malah jadi keringanan hukuman . Kan bahlul"