Sukses

Chef Juna Beberkan Kerasnya Masa Lalu, Pernah Diculik dan Disiksa

Chef Juna mengaku bahwa di masa lalu dirinya terlibat pergaulan yang sangat keras.

Liputan6.com, Jakarta - Sosok Juna Rorimpandey atau yang kita kenal sebagai Chef Juna, kerap tampil galak saat menjadi juri di ajang memasak MasterChef. Rupanya, sikapnya itu tak lepas dari masa lalunya yang kelam.

Chef selebriti yang menjadi idola para wanita ini mengaku bahwa di masa lalu dirinya terlibat pergaulan yang sangat keras. Sampai-sampai, ia pernah diculik dan disiksa.

Tak sampai di situ. Lebih mengejutkan lagi, Juna juga ternyata pernah melakukan hal yang sama kepada orang lain. Bahkan nyawa pun menjadi taruhannya. Hingga akhirnya, ia memutuskan terbang ke Amerika Serikat.

2 dari 5 halaman

Nyaris Ditembak

Pernyataan ini disampaikan oleh Chef Juna saat ia sedang berbincang dengan Cinta Laura. Awalnya, Cinta bertanya seputar cerita masa lalu Juna.

"Aku dengar katanya Juna dulu pernah diculik, pernah disiksa, dan hampir ditembak. Apa yang terjadi?" tanya Cinta Laura seperti bisa disimak melalui kanal YouTube PUELLA ID, belum lama ini.

3 dari 5 halaman

Pergaulan Masa Itu

Juna pun membenarkan kabar tersebut. Bahkan secara tak disangka, ia juga mengaku pernah menjadi bagian dari tindak penculikan dan penyiksaan.

"Itu pada tahun segitu, 1990 awal, itu memang banyak terjadi. Pergaulan pada saat itu memang banyak seperti itu. Dan... It goes both ways. Jadi bukan hanya aku yang pernah digituin, tapi kita juga pernah gituin orang," kenang Chef Juna.

“Zaman dulu kalau kita tidak suka sama orang, ya biasalah... Diambil dari rumahnya. It was violent time,” lanjut Juna.

4 dari 5 halaman

Tak Boleh Dicontoh

Juna sudah sangat menyadari bahwa tindakannya di masa lalu itu sangat tidak pantas untuk diikuti oleh siapa pun.

“Itu bukan sesuatu yang patut dicontoh. Bahkan, it's not good, obviously,” ujar Chef Juna.

5 dari 5 halaman

Ke Amerika

Lantaran menyesal dengan kehidupannya saat itu dan ingin memiliki masa depan baru yang lebih baik, Juna pun memutuskan untuk ke Amerika Serikat.

“Akhirnya berpikir, 'Ini enggak mungkin hidup seperti ini terus.' Pilihannya cuma dua: Mati OD somewhere atau mati dibunuh orang,” terang Juna.

I need some fresh start. Kebetulan Amerika menarik siswa untuk sekolah pilot pada saat itu. Karena programnya bagus, jadi pergi ke sana,” sambungnya.