Sukses

Nugie Ulang Tahun ke-50, Ini 6 Hit Besarnya dari Album Trilogi Bumi Air dan Udara

Selasa (31/8/2021), Nugie ulang tahun ke-50. Berikut 6 hit besarnya dari era album trilogi Bumi, Air, dan Udara yang meledak di era 1990-an.

Liputan6.com, Jakarta Selasa (31/8/2021), Nugie merayakan ulang tahun ke-50. Ia dikenal sebagai solis papan atas Indonesia di era 1990-an setelah melahirkan album Bumi, Air, dan Udara bersama Aquarius Musikindo.

Setelah melepas album trologi, solis bernama lengkap Agustinus Gusti Nugraha itu menjadi vokalis ALV Band. Bersama ALV Band, ia melahirkan dua album yakni ALV dan Senyawa Hati.

Belakangan, adik Katon Bagaskara menyeberang ke dunia akting dengan membintangi Tersanjung The Movie. Merayakan ulang tahun emas, Showbiz Liputan6.com merangkum 6 hit besar Nugie. Apa saja?

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 7 halaman

1. Tertipu (1995)

Tak banyak solis atau band yang melahirkan album dengan konsep matang. Nugie salah satu dari yang segelintir itu. Terlepas dari hasil penjualan, ia yakin memproduksi album trilogi.

Jilid pertama adalah Bumi, yang memfiturkan delapan lagu (versi kaset) dan sembilan tembang (versi cakram padat). Single perdananya, “Tertipu” meledak di pasar. Alim tak bertingkah layaknya seorang putri dari keraton…

3 dari 7 halaman

2. Putri

“Putri” adalah single kedua dari album Bumi yang disambut hangat publik berkat balutan rok alternatif dengan semburat grunge yang terdengar segar. Liriknya berkisah tentang mimpi.

Malam tadi aku bermimpi bertemu seorang putri, dengan gaun istana berdansa mesra berdua denganku, yeah... Seperempat abad berlalu, lagu ini diakui sebagai salah satu puncak kreativitas Nugie.

 

4 dari 7 halaman

3. Teman Baikku

Jauh sebelum Sheila on 7 menggurat tema pertemanan indah lewat hit “Sahabat Sejati,” Nugie menegakkan standar emas soal bagaimana anthem persahabatan semestinya diracik.

Ini bukan pertemanan yang persen sehat mengingat Nugie bilang, “Minumlah airku, habiskan. Isaplah rokokku sedalam, dalam-dalamnya.” Persahabatan rock and roll ini “menyala” berkat vokal Nugie yang energik sekaligus powerful.

5 dari 7 halaman

4. Burung Gereja

Setelah gedebak-gedebuk dalam “Teman Baik,” Nugie memperlihatkan skill di level luar biasa dalam meracik balada hanya dengan balutan gitar akustik tanpa lirik cinta sarat ratapan.

Nugie mengisahkan burung gereja yang melintas dan sesekali terbang merendah menghindari mendung. Polahnya dipersamakan dengan karakter manusia. Syahdu sekaligus sarat perenungan.

 

6 dari 7 halaman

5. Pembuat Teh

Album trilogi Nugie ditutup dengan Udara. Ia memfiturkan “Crayon” sebagai hit radio. Namun yang dibuatkan video klip justru “Pembuat Teh.” Udara menebalkan karakter Nugie sebagai penulis lagu non-cinta yang peka menangkap fenomena di sekitar.

“Pembuat Teh,” adalah tribut bagi mereka yang menyambung hidup dengan membuka warung. Tidak terjebak pada eksploitasi penderitaan kalangan menengah ke bawah tapi menyorot kontribusi mereka dalam melayani orang lain dan menghidupi alam sekitar.

7 dari 7 halaman

6. Pelukis Malam

Dengan “jajahan” gitar akustik plus muatan lirik kekaguman pada alam yang diarsiteki Sang Khalik, “Pelukis Malam” tak terjebak pada keyakinan tertentu. Ia juga tak menyembur ayat ke kuping pendengar, seperti mayoritas lagu rohani belakangan.

Lagu ini pengingat bahwa manusia kecil jika dibandingkan dengan bumi dan cakrawala berkalang bulan bintang. “Oh langit malam payungi gugusan bintang kecil, aku terpejam mengucap doa,” Nugie melantun. Mendengar cuplikan lirik ini saja kita disentil untuk rendah hati.