Liputan6.com, Jakarta - Maia Estianty menjadi salah satu artis Tanah Air yang kehidupannya saat ini bisa dianggap sudah bahagia. Namun begitu, lika-liku perjalanannya di masa lalu tak selalu mulus.
Dari situlah, Maia merasa bahwa alur hidupnya selalu berputar hingga bertumpu pada keikhlasan. Tentunya tak mudah untuk bisa selalu ikhlas. Namun, seorang Maia bisa menerapkannya setelah kehilangan iPod miliknya.
Advertisement
Baca Juga
Saat berbincang dengan Denny Sumargo, Maia membahas seputar ujian dalam hidupnya yang ujung-ujungnya harus menuntut dirinya untuk selalu merasa ikhlas.
Â
Hilangnya Ribuan Koleksi Lagu
Menariknya, momen ketika Maia belajar ikhlas adalah pada saat ia kehilangan satu gadget berisi ribuan lagu favoritnya.
"Ikhlas itu dicontohinnya gini. Aku pernah kehilangan iPod yang ada puluhan ribu lagu, yang sudah kukumpulin bertahun-tahun. Harus dengar iPod itu supaya bisa mengarang lagu," kenang Maia Estianty di kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo yang diunggah baru-baru ini.
Advertisement
Sempat Mengamuk
Maia pun mengaku bahwa setelah kehilangan iPod, ia sempat mengamuk lantaran banyak lagu inspirasinya yang hilang bersama alat tersebut.
"Suatu saat hilang. Terus gua ngamuk kayak orang sinting, 'Wah gila nih iPod kan lagunya dikumpulin bertahun-tahun'. Padahal sekadar iPod, tapi merasa koleksinya bertahun-tahun effort-nya mengumpulkan lagu," kenang Maia.Â
Merenungkan
Ketika Maia sedang mengeluhkan soal iPod-nya yang hilang, seorang kerabat pun ikut menanggapinya dengan sentilan yang menyentuh hati. Hal itu membuat Maia merenungkan sikapnya.Â
"Ada satu orang bilang gini, 'Baru iPod hilang. Gimana kalau nyawa lu yang hilang? Entar kalau malaikat jemput, mau lu tampar-tamparin? Mau marah?' Iya juga sih," Maia mengenang.
Â
Â
Advertisement
Latihan Ikhlas
Sejak saat itu, Maia pun mulai belajar untuk mengikhlaskan semua hal yang sudah bukan lagi hak miliknya. Justru, ia mulai bisa berserah diri kepada Yang Maha Kuasa.
"Terus gimana latihannya? Ya gampang. Nanti kalau kehilangan sesuatu, kamu bilang begini saja, 'Sudah tenang saja, entar juga diganti tuhan dengan yang lebih baik.' Jadi akhirnya setiap kehilangan segala sesuatu, selalu bilang begitu," pungkas Maia.