Sukses

Saat God Bless Mengobati Kerinduan Penggemar di Konser Ulang Tahun Ke-48

God Bless menggelar Konser Ulang Tahun ke-48 secara virtual berbayar.

Liputan6.com, Jakarta - Jangan lagi sebut God Bless sebagai sebuah band. Sebut saja keluarga. Ya, Keluarga God Bless!

Tanggal 5 Mei lalu, "keluarga" itu berulang tahun yang ke-48, hampir setengah abad! Satu usia yang bukan saja matang, tapi juga sudah lebih dari cukup untuk merasakan asam garam kehidupan.

Ini pulalah yang menjadi salah satu latar belakang promotor Rockinlilo untuk membuat sebuah konser virtual berbayar merayakan hari jadi Godbless. "Rentang 48 tahun God Bless Berkarya", demikian tajuk konser ini.

"48 tahun bukan waktu yang singkat dengan prestasinya sebagai salah satu grup musik rock terbaik tanah air yang harus kita hargai dan kita hormati,” ujar Romulo "Lilo" Radjadin, CEO Rockinlilo dalam jumpa pers secara virtual, beberapa waktu lalu.

Lilo, yang juga personel Kla Project, berharap konser ini bisa menjadi blue print atau proyek percontohan konser-konser virtual berbayar selanjutnya.

Maka, jadilah, konser perayaan ulang tahun God Bless yang kini berganggotakan Ahmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Abadi Soesman (kibor), dan Fajar Satritama (drum) ini digelar Selasa (31/8/2021) malam, dari Indonesia Convention Exhibition, Serpong, Tangsel.

Sebagian dari pendapatan konser ini sendiri akan didonasikan untuk tenaga kesehatan yang saat ini jadi pejuang terdepan dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Di atas panggung megah berukuran 30x20 meter pesta itu digelar. Dengan dukungan pencahayaan dari ratusan lampu dan LED berukuran 18x6 di sisi kiri dan kanan panggung, jelas ini bukan konser biasa.

Kehadiran grup yang sudah menelurkan tujuh album ini di atas panggung, dengan aksi dan gaya khas masing-masing personel, tentu saja menjadi pengobat rindu para penggemar yang sudah lama sekali tidak melihat opa-opa rock n roll ini berjingkrak-jingkrak.

Maklum, selama masa pandemi, hampir dua tahun, God Bless memang belum pernah menggelar konser.

 

2 dari 4 halaman

Dukungan Musisi Pendukung

Tapi, di pesta ulang tahun ini, God Bless tidak sendirian. Sebelum mereka tampil di atas pentas, terlebih dahulu sejumlah musisi top Indonesia unjuk gigi, membawakan lagu-lagu Godbless sebagai penghargaan kepada sang legenda.

Lilo sendiri menjadi pembuka dengan lagu "Menjilat Matahari", berduet dengan Roy Jeconiah, mantan vokalis Boomerang, setelah sebelumnya berkumandang "Indonesia Raya".

Lilo dan Roy diiringi musisi-musisi lainnya, seperti Sandy Andarusman PAS Band (drum), Ivanka Slank (bass), Krisna Prameswara (kibor), Karis Deadsquad (gitar), dan Eet Sjahranie, yang juga mantan gitaris Godbless.

Setelah itu muncul Andy /rif dengan lagu dari album solo Ahmad Albar, "Bis Kota". Kali ini di band pengiring ada pergantian personel pada gitar, dengan kehadiran Stevie Item Deadsquad dan Cella Kotak.

Setelah itu, "pesta" makin meriah. Sebab, para penampil tampil dari genre yang beragam. Mulai dari Fourtwnty, band pengusung folk music, yang membawakan lagu "Saksi Gitar Tua", Danila Riyadi (Anak Kehidupan), Adi Kla dan Fadly Padi (Panggung Sandiwara), Isyana Sarasvati (Badut Badut Jakarta), Eben-Agung Burger Kill dan Ava Kamila-Lilo (Syair Kehidupan), hingga Deadsquad Feat Krisyanto Jamrud yang membawakan "Srigala Jalanan" versi death metal, dan Teza Sumendra, solois yang dikenal beraliran R&B.

Teza membawakan lagu "Gadis Binal" dari album pertama Godbless di tahun 1975, yang jarang sekali dibawakan sang pemilik lagu di panggung-panggung konser.

Duet Dul Jaelani dan Tissa Biani juga cukup mencuri perhatian. Pasangan yang sedang dimabuk asmara ini tampak begitu menghayati saat membawakan lagu solo Ahmad Albar, "Sudahlah Aku Pergi" yang dirilis tahun 1993. Selain bernyanyi Dul juga memainkan piano.

Maraknya genre musik yang dimainkan musisi-musisi pendukung ini membuat Konser 48 Tahun God Bless ini semakin meriah. Apalagi masing-masing musisi-musisi tersebut tampil dengan aransemen baru dan benar-benar berbeda dari lagu aslinya.

Hal menarik lainnya, dalam konser ini, penonton juga diajak ikut kembali mengingat kiprah God Bless sejak tahun 1973, lewat narasi-narasi perjalanan karier Godbless yang dibacakan para presenter, termasuk oleh Edie Brokoli dan duet komika Coki Pardede dan Tretan Muslim.

Dukungan permainan slide foto-foto God Bless dari masa ke masa di layar LED, pasti membuat penggemar terlempar kepada kenangan-kenangan masing-masing bersama lagu-lagu dari Ahmad Albar dan kawan-kawan.

Penonton di rumah juga bisa menarik benang merah dari perjalanan karier God Bless selama 48 tahun.

 

3 dari 4 halaman

Mulai di Lagu Ke-11

Berdasarkan urutan repertoar show, God Bless sendiri tampil mulai di lagu ke-11. Mereka langsung menggebrak dengan lagu "Musisi" yang punya tempo energik. Di lagu ini, God Bless menghadirkan seluruh gitaris pendukung untuk mengisi bagian interlude.

Maka tampillah kembali Stevie Item, Karis, Eben, Agung, Cella dan Ezra Simanjuntak, masing-masing unjuk gigi.

Setelah itu, berturut-turut Godbless memainkan "Kehidupan" dan "Cermin", berkolaborasi dengan Roy Jeconiah dan Isyana Sarasvati.

Penampilan God Bless belum berubah di atas panggung. Rentang waktu setahun lebih yang memaksa mereka hanya berdiam di rumah, tak membuat mereka kehilangan taring.

Bak macan yang terusik tidurnya, Fajar, Abadi, Donny, dan Ian Antono seperti menumpahkan segala rasa yang selama ini mereka pendam lantaran tak kuasa menggelar konser. Sementara Iyek, panggilan Ahmad Albar, masih cukup lincah meski telah berusia 75 tahun.

Seperti biasa, Iyek juga menyempatkan berkomunikasi dengan penonton, yang kali ini tentu lebih banyak di rumah. Sebelum menyenandungkan lagu "Semut Hitam" misalnya, ayah dari aktor Fachri Albar ini sempat berkisah tentang makna dari lagu tersebut.

"Semut itu selalu bekerja sama, mereka kompak gotong-royong, mencari makan," ujarnya. "Saya kadang berpikir, kapan manusia bisa seperti semut."

Usai "Semut Hitam" berkumandang, para personel Godbless menghilang dari pandangan. Gantinya, tiba-tiba muncul Kikan Namara dan Tantri Syalindri, vokalis Kotak, di atas pangung.

Keduanya menyanyikan penggalan-penggalan beberapa lagu God Bless secara bersahut-sahutan diiringi piano tunggal. Usai itu, Kikan dan Tantri berperan sebagai host.

Fajar, Donny, Ian, Abadi, dan Achmad Albar kembali ke atas panggung, berdiri berjajar menghadap sebuah trofi penghargaan. Itu adalah penghargaan dari Presiden Joko Widodo atas kiprah Godbless selama ini yang dianggap telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan musik Indonesia.

4 dari 4 halaman

Kejadian Langka

Bisa dibilang God Bless adalah grup/musisi pertama di Indonesia yang mendapat penghargaan khusus dari Pemerintah Indonesia. Achmad Albar pun didaulat  memberikan sepatah-dua patah kata.

"Ini kejadian langka. Penghargaan ini bukan hanya untuk Godbless, tapi seluruh keluarga besar Godbless. Semoga ini juga bisa menjadi spirit bagi musisi-musisi generasi ke depan," ujar Albar.

Tak lupa, Albar mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para penggemar dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada mantan-mantan personel God Bless. "Total ada 22 musisi yang pernah bergabung dengan God Bless," ujar Albar lagi.

Rupanya prosesi presentasi penghargaan ini menjadi bagian akhir dari Konser Ulang Tahun God Bless. Sebab, setelah itu, God Bless memainkan lagu pamungkas, single terbaru mereka yang berjudul "Mulai Hari Ini", sebelum memanggil semua artis pendukung untuk bernyanyi bersama di lagu "Rumah Kita".

"Ingat, Merah Putih itu kita....Mungkin kita pernah lupa..tapi kita Indonesia!" Ahmad Albar berorasi di penutup lagu.

Selamat ulang tahun God Bless!