Sukses

Tantri Kotak dan Kikan Namara Bersahutan-sahutan Indah di Konser Ulang Tahun God Bless

Dengan kekuatan karakter vokal masing-masing, hanya diiringi piano, suara Kikan Namara dan Tantri Kotak bersahut-sahutan di tengah panggung Konser God Bless

Liputan6.com, Jakarta - "Seribu rambutmu...yang hitam terurai....

"Seribu cemara..seolah menderai....

Suara Kikan Namara tiba-tiba menyeruak diiringi dentingan piano tunggal di pertengahan Konser Ulang Tahun God Bless Ke-48 yang digelar secara virtual, Selasa (31/8).

Itu sepenggal lirik lagu "Huma di Atas Bukit" yang diambil dari album self titled God Bless, tahun 1975. Suara khas mantan vokalis band Cokelat ini begitu bernyawa menginterpretasi lagu karangan Donny Fattah dan sutradara legendaris mendiang Syuman Djaya itu.

Tapi, tak banyak. Hanya sepenggal Kikan menyanyikan lagu tersebut, lantaran tiba-tiba Tantri Syalindri muncul di atas panggung. Vokalis band Kotak itu menyanyikan lagu "Damai yang Hilang", juga dengan suara khasnya.

Seperti Kikan, Tantri juga hanya sepenggal menyanyikan lagu yang diambil dari album God Bless "Semut Hitam" itu karena Kikan langsung kembali menyambarnya dengan lagu "Menanti Kejujuran" dari band Gong 2000, band projekan Ian Antono, gitaris God Bless.

 

2 dari 4 halaman

Sepenggal Lagu

Begitu seterusnya. Selesai Kikan melanjutkan sepenggal syair "Menanti Kejujuran", Tantri menyambutnya dengan lagu "Menjilat Matahari". Hingga keduanya menutup show mereka dengan bersenandung bersama menyanyikan Sepenggal lagu "Musisi".

"... Dengarlah.. ketuk nada dalam birama...

" Inilah..Getar jiwa bagi musisi...."

Masih diiringi dentingan piano tunggal.

Indah sekali. Dengan kekuatan karakter vokal masing-masing, hanya diiringi piano, suara Kikan dan Tantri bersahut-sahutan di tengah panggung yang lowong, plus tata cahaya yang megah.

 

 

3 dari 4 halaman

Dua Lady Rocker

Kehadiran dua lady rocker ini memberi warna tersendiri dalam konser yang dipromotori Rockinlilo ini, selain Isyana Sarasvati yang sebelumnya tampil membawakan lagu "Badut Badut Jakarta".

Mereka seolah membawa pemirsa konser menjelajah perjalanan karya-karya God Bless dari masa ke masa dengan berbagai nuansa. Mulai dari 1970-an, 1980-an, hinga 1990-an, era di mana nama God Bless benar-benar berkibar di kancah permusikan Indonesia, khususnya rock.

 

4 dari 4 halaman

Joko Widodo

Tak sampai di situ, usai bernyanyi, keduanya berperan sebagai host dadakan. Mereka juga kemudian memanggil para personel God Bless: Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Abadi Soesman (kibor), dan Fajar Satritama (drum) untuk mempresentasikan penghargaan khusus untuk God Bless yang diberikan Presiden Joko Widodo.

"Saya bangga sekali bisa menjadi bagian di acara ini. Satu panggung dengan band legendaris Godbless," ujar Tantri.

Kikan pun tak kalah semringah. "Begitu diminta ikutan (di acara ini) saya langsung Yess," ujar pelantun lagu "Bendera", saat masih bersama Cokelat ini.