Liputan6.com, Jakarta - Agnes Monica yang kini dikenal dengan nama panggung Agnez Mo, kini telah dikenal hingga luar negeri. Kiprahnya di Amerika Serikat membuahkan album berjudul X.
Hal itulah yang dianggap oleh Agnez Mo sebagai salah satu wujud membela negara, yaitu dengan menjadi diri sendiri ketimbang harus meniru orang lain.
Advertisement
Baca Juga
Reaksi Agnez Mo Saat Dancer yang Sudah 18 Tahun Mengawalnya Gantung Sepatu Alias Pensiun
Dancer Agnez Mo Pensiun Setelah 18 Tahun Mengawal Sang Diva, Tulis Surat Terbuka Mengharukan
Perayaan Malam Puncak HUT SCTV 31 Xtraordinary Dibuka oleh Iwan Fals dan Agnez Mo, Ada Juga Parade Couple Pesinetron Kesayangan Pemirsa
"Aku merasa kalau namanya bela negara, itu caranya berbeda-beda," ujar Agnez Mo di acara Ngopi Daring Bela Negara Kementerian Pertahanan yang diunggah melalui kanal YouTube Kemhan RI, Jumat (3/9/2021).
"Jadi, bela negaranya itu adalah dengan I try to be the best version of me," sambungnya.
Jalur Sendiri
Pemilik nama Agnes Monica Muljoto itu mengatakan bahwa hal tersebut adalah jalan yang ditempuhnya agar bisa memberikan pengaruh positif kepada banyak orang.
“For me, that's my lane (jalurku). Aku masih bisa jadi influence tanpa harus ada di dunia politik. Aku bisa influence dengan soft influence," terangnya.
Advertisement
Dikenal di Luar Negeri
Menariknya, Agnez Mo menyatakan bahwa banyak orang-orang di luar negera yang mengenalnya sebagai orang Indonesia lantaran karya-karyanya selalu kental dengan nuansa Tanah Air.
"Dan ternyata di berbagai interview, walaupun aku enggak harus bawa bendera Indonesia, mereka sudah bisa melihat bendera Indonesia dari muka aku," terangnya.
Berkarya
Agnez Mo juga menegaskan bahwa tak perlu kita membawa senjata untuk membela negara. Cukup dengan karya saja, menurut Agnez itu sudah terhitung membela negara kita.
"I dont have to bawa bambu runcing. Yang ada, gue ditangkap kalau bawa-bawa bambu runcing. Kalau sekarang, dikira apa," ujarnya.
"Kalau saya berpikir, sekarang adalah karya. Entah itu karyanya bidang entertainment, bidang seni, di politik, di sosial," lanjutnya.
Advertisement
Apa yang Sudah Diberikan untuk Negara
Kehadiran Dirjen Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Pothan Kemhan), Mayjen TNI Dadang Hendra Yudha, semakin meyakinkan bahwa pendapat Agnez cocok dengan jargon selama acara ini.
"Saya pikir, tagline yang kita pilih ini benar. Bela negara itu banyak karya bukan banyak gaya," ujarnya.
"Dan kemudian berikutnya, kita sebagai warga negara jangan ke balik-balik. Jangan tanya apa yang negara sudah berikan kepada saya, jangan. Tapi apa yang sudah saya berikan kepada negara. Harusnya seperti itu," sambungnya.