Sukses

Penyesalan Bonita Tidak Bisa Menemani Ayahnya, Koes Hendratmo di Akhir Hayatnya

Koes Hendratmo meninggal dunia seorang diri di rumah tanpa ditemani sanak saudara.

Liputan6.com, Jakarta - Musikus Bonita sangat terpukul atas meninggalnya sang ayah, Koes Hendratmo, Selasa (7/9/2021). Apalagi saat ayahnya mengembuskan napas terakhir, tidak ada satu orang pun yang menemani.

Maklum semenjak Aprilia Puspitawati, istri Koes Hendratmo meninggal pada Mei lalu, ia hidup seorang diri di rumahnya di kawasan Joglo, Jakarta Barat.

Karena hal tersebut, Adik Anda Perdana merasa bersalah dan sedih. Sebagai seorang anak, seharusnya ia bisa menemani sang ayah di akhir hanyatnya.

"Ketika beliau berpulang, tidak ada yang menemaninya. Itu yang paling bikin saya sedih dan menyesal," ujar Bonita, di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Selasa (7/9/2021).

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 4 halaman

Jarang Bertemu

Bonita menjelaskan, selama ini ia menetap Salatiga, Jawa Tengah dengan suami dan anaknya. Oleh karenanya ia tak bisa seteiap hari bertemu langsung dengan ayahnya.

"Baru kemarin saya merencanakan dengan ayah akan datang ke rumah beliau setiap bulan. Sebulan sekali untuk menjaga. Karena saya di Salatiga, dan ayah di Jakarta," jelasnya. 

3 dari 4 halaman

Minta Maaf

Mewakili mendiang ayahnya, Bonita mohon maaf kepada seluruh pihak apabila ayahnya pernah berbuat salah semasa hidup baik sengaja atau tidak.

"Mohon bukakan pintu maaf jika beliau ada sesuatu yang tidak berkenan di hati," kata Bonita.

 

4 dari 4 halaman

Meninggal di Rumah

Seperti diketahui, meninggalnya Koes Hendratmo pertama kali diketahui oleh asistennya. Saat itu ia hendak menjenguk Koes Hendratmo yang tinggal seorang diri semenjak istrinya meninggal dunia.

Lantaran tak ada respons setelah pintu rumahnya diketuk, akhirnya sang asisten menerobos masuk secara paksa. Setelah berhasil masuk, asistennya menemukan Koes Hendratmo sudah tak bernyawa.

Â