Sukses

Saipul Jamil Dikalungi Bunga dan Diarak Saat Bebas, Komnas Perlindungan Anak: Harusnya Minta Maaf ke Korban Dulu

Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) tak setuju Saipul Jamil mendapat glorifikasi berlebihan.

Liputan6.com, Jakarta - Penyambutan secara berlebihan (glorifikasi) yang dilakukan terhadap Saipul Jamil saat bebas dari penjara masih menuai perhatian. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) bahkan menganggap peristiwa tersebut sebagai momen yang meresahkan.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait tak sependapat jika pelaku kekerasan seksual terhadap anak seperti Saipul Jamil mendapatkan glorifikasi berlebihan. Bahkan, kata dia, Saipul Jamil tak perlu dikalungi bunga dan diarak usai bebas dari penjara.

Terbukti, kata dia, momen tersebut menjadi perhatian dan sorotan masyarakat. Belum lagi kecaman dari media sosial terhadap glorifikasi Saipul Jamil langsung mengemuka di jagat maya. Arist Merdeka Sirait menilai Saipul Jamil salah langkah mendulang simpati dari masyarakat.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Hubungi Korban

Arist menjelaskan, Saipul Jamil membutuhkan simpati dari masyarakat untuk bisa menerima kehadirannya kembali usai bebas dari penjara. Tentunya, kata dia, ada sejumlah hal yang harus dilakukan bintang film Pijat Atas Tekan Bawah.

"Pertama harus minta maaf pada korbannya dulu. Minta maaf ke anak-anak yang hampir sama kasusnya walaupun dia bukan pelakunya," kata Arist, Kamis (9/9/2021).

 

 

 

 

3 dari 5 halaman

Trauma Panjang

Saipul Jamil, dinilai Arist, tak menyadari rasa trauma dari korban pelecehan seksual anak yang dilakukannya. 

"Karena korban-korban kekerasan seksual itu traumanya akan berkepanjangan. Itu yang harus dilakukan (minta maaf)," dia menjelaskan.

 

4 dari 5 halaman

Minta Maaf ke Publik

Langkah selanjutnya yang harus dilakukan Saipul Jamil, disebutkan Arist, yakni dengan meminta maaf kepada masyarakat atas persoalan hukum yang pernah dilakukannya.

"Baru yang ketiga, minta maaf ke publik, bahwa saya tidak akan melakukan itu. Bahwa saya sudah menjalani itu. Itu (perbuatan) nggak benar dan dia akan dapat simpati," dia menerangkan.

5 dari 5 halaman

Melukai Hati

Komnas PA mencermati glorifikasi berlebihan dari pembebasan Saipul Jamil. Menurut Komnas PA, kala Saipul Jamil disambut dengan kalungan bunga serta arak-arakan, di saat yang bersamaan korban pelecehan seksual kembali mengingat luka.

"Itu melukai. Bayangkan (aksi glorifikasi Saipul Jamil) melukai hati korban," kata Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait. Ia menjadikan apa yang ditampilkan di media mengenai glorifikasi Saipul Jamil sebagai hal yang tak pantas.