Liputan6.com, Jakarta Bebasnya pedangdut Saipul Jamil (SJ) dari penjara yang disambut meriah, membuat geram masyarakat dan sejumlah figur publik. Bukan sekadar glorifikasinya, sikap pihak televisi yang mengundang mantan pelaku pelecehan seksual untuk tampil di layar kaca juga menimbulkan keresahan.
Glorifikasi pembebasan SJ hingga muncul di televisi, membuat beauty vlogger Arianti Jiglyciouss gerah. Sebagai perempuan yang pernah menjadi korban pelecehan seksual, ia merasa patah hati atas perlakuan sejumlah pihak terhadap sang penyanyi.
Advertisement
Baca Juga
"Pas awal-awal ada penyambutan itu hati aku rada-rada kurang sreg, sih. Kayak harus banget ya disambut kayak gini? Menurut aku seharusnya orang yang kena kasus pelecehan itu enggak disambut sampai segitunya, seolah-olah pahlawan," kata Arianti melalui kanal YouTube Jiglyciouss.
Â
Tak Seharusnya Disambut
Menurutnya, pelaku pelecehan seksual tidak layak mendapatkan kesempatan kedua. Namun bukan berarti dia tidak bisa hidup selayaknya masyarakat normal. Hanya saja tidak perlu disambut atau dibukakan jalan karier seperti dahulu lagi.
Beauty vlogger yang akrab disapa Jiglyciouss itu lantas menceritakan pengalamannya sebagai penyintas pelecehan seksual. Ia pernah menjadi korban catcalling pria iseng ketika sedang jalan sendirian. Padahal, saat itu ia berpakaian sangat tertutup.
"Aku pernah di-catcalling sampai orangnya itu jalan di samping aku banget, jadi kayak diikuti. Aku pakai celana training yang gombrong terus pakai sweater yang gombrong dan pakai kacamata minus 8 yang bener-bener aku kayak nerd banget. Tapi aku tetap digodain," tuturnya.
Â
Advertisement
Menyisakan Trauma
Peristiwa yang dialaminya itu meninggalkan trauma yang cukup serius. Bahkan, sampai membuatnya ketakutan untuk keluar rumah selama 4 minggu.
"Sebagai cewek, kita sering jadi korban pelecehan catcalling yang bikin emosi dan bikin trauma. Makanya rasanya kecewa banget saat melihat pelaku pelecehan seksual disambut secara berlebihan seperti pahlawan," keluhnya.
Â
Karena Ada Niat
Pemilik Instagram @jiglyciouss menegaskan bahwa pelecehan seksual terjadi bukan karena salah pakaian yang dikenakan oleh korbannya, tetapi niat dari pelaku. Pelecehan seksual bisa terjadi oleh perempuan maupun laki-laki dari muda hingga dewasa.
Meski korban ingin sekali melawan, ia tak kuasa karena diliputi ketakutan yang luar biasa. Sebagai penyintas, ia turut geram dengan penyambutan dan sikap televisi pada SJ yang notabene pelaku pelecehan seksual pada anak di bawah umur.
"Jujur, buat aku sendiri kalau ada kejahatan yang korbannya anak di bawah umur selalu bikin aku merinding dan ga enak hati. Anak-anak atau remaja yang lagi labil-labilnya yang harusnya happy terus mengalami pelecehan yang ga pernah bisa dilupain seumur hidup," ujarnya.
Â
Advertisement
Masih Belum Mengerti
Ia menambahkan, anak di bawah umur masih belum mengerti betul soal konsen. Saat mengalami pelecehan seksual, mereka akan kesulitan berteriak minta tolong karena ketakutan dan tak punya kuasa.
Melihat kasus kekerasan maupun pelecehan seksual yang begitu masif, Jiglyciouss sangat berharap kejahatan ini bisa dihilangkan dan semakin banyak masyarakat maupun televisi memiliki simpati kepada korban.
"Jika kita posisikan diri jadi korban maupun keluarga korban, kita juga pasti marah dan sedih. Makanya semoga ke depannya gak ada lagi kejadian seperti ini dan kita semua bisa lebih bersimpati dan tidak melakukan victim blaming kepada korban-korban pelecehan seksual," tutup Jiglyciouss.
Â