Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno dan jajarannya baru-baru ini menggelar Santri Digitalpreneur Indonesia 2021. Sebelumnya, ia mengatakan bahwa semangat dan daya juang para santri terdahulu harus tetap dikobarkan dan terus diadaptasi sesuai perkembangan zaman hari ini.
Pasalnya, selama ini pesantren merupakan institusi pendidikan Islam tertua dalam sejarah bangsa. Selain lembaga pendidikan, sejarah juga mencatat tokoh-tokoh ulama dan para santri dikenal sebagai pejuang di garda terdepan yang rela berkorban untuk kemerdekaan Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Sandiaga Uno dan jajarannya pun mengajak sekaligus mengundang seluruh pesantren untuk menghidupkan dan melanjutkan semangat perjuangan. Sehingga nantinya bisa menunjukan bahwa santri Indonesia mampu memenangkan persaingan global dengan menghasilkan karya-karya terbaik.
Dalam menghadapi era industri 4.0 yang serba digital, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang profesional, kompetitif, dan kompeten.
Berpartisipasi
Selain pelajar, mahasiswa, industri, akademisi, dan masyarakat umum, keberadaan para santri yang kreatif, inovatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi digital, teguh menjaga tradisi dan nilai-nilai luhur bangsa yang baik.
Mengingat jumlah santri yang sangat besar dan tersebar di seluruh Indonesia, keberadaan mereka diharapkan dapat ikut berpartisipasi dalam pembangunan perekonomian khususnya sektor teknologi dan digital.
"Kami berharap para santri akan menjadi “new content creator” yang dapat menghasilkan karya dan produk kreatif digital yang berkualitas dan dapat menjadi media dakwah serta berguna bagi kemaslahatan umat, bangsa dan negara," ujar Sandiaga Uno.
Advertisement
Santri Digitalpreneur Indonesia
Untuk itu, pihaknya meluncurkan program Santri Digitalpreneur Indonesia yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan para santri.
Kegiatan Santri Digitalpreneur Indonesia ini berupa pelatihan dalam rangka pengembangan ekosistem yang melibatkan para pelaku industri sebagai mentor pembimbingnya.
Kegiatan ini difokuskan pada lingkup ekonomi kreatif yang berfokus pada pengembangan konten digital dan pengelolaan Intelectual Property secara komprehensif. Sehingga bisa menghasilkan nilai tambah secara maksimal.
Menghasilkan Karya
Di dalam program ini, para santri bukan hanya diajarkan keterampilan membuat konten. Mereka juga dikenalkan bagaimana bisa menghasilkan produk-produk turunan dari sebuah hasil karya digital intelectual property seperti merchandising, licensing, dan activations.
Dengan demikian, diharapkan ke depannya program ini dapat menghasilkan karya yang dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi para santri dan mampu menghidupkan ekonomi pesantren.
Advertisement
Para Pesertadan Program
Para peserta terdiri dari para santri, perwakilan Organisasi Masyarakat Islam, serta perkumpulan. Berbagai pelatihan yang akan diberikan antara lain Digital Creative Content, yaitu pembuatan animasi dua dimensi (2D) dan tiga dimensi (3D).
Selain itu, akan diberikan pula pelatihan mengenai Creative Audio Production, yaitu pembuatan podcast, belajar menjadi dubber/pengisi suara, serta menjadi content creator.
"Saya berharap, kegiatan ini adalah merupakan langkah kongkrit yang dapat menghasilkan karya kreatif yang baru dan memiliki nilai manfaat untuk ummat bangsa dan negara. Dan saya mengundang kepada seluruh pesantren dan santri untuk bergabung dan bersatu untuk bergerak maju untuk Indonesia bangkit," tegasnya.
Rencana Lanjut pada 2022
Menurut Sandiaga, Santri Digitalpreneur Indonesia tahun 2021 adalah merupakan pilot project yang diluncurkan dan merupakan rangkaian dalam rangka menyambut momentum Hari Santri Nasional pada 22 Oktober mendatang.
Diharapkan, acara ini dapat terlaksana dengan sukses, sehingga dapat dilaksanakan kembali Santri Digitalpreneur Indonesia Tahun 2022 dengan lebih banyak lagi penambahan jenis pelatihan.
Misalnya seperti coding, games, web development, digital marketing, dan pelatihan program entrepreneurship lainya dalam rangka mendorong ekonomi kreatif dengan target peserta adalah 1.000 pondok pesantren.
Ke depan, program ini diharapkan bisa terus berkesinambungan guna menjadikan para santri pemain utama dalam industri kreatif yang bisa mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.
Advertisement