Liputan6.com, Seoul - Akhirnya BTS menunaikan tugas pertama mereka sebagai utusan khusus Presiden Korea Selatan Moon Jae In. Dilansir dari Soompi, Jin dkk berbicara dalam agenda Sustainable Development Goals Moment (SDG Moment), salah satu agenda di Sidang Umum PBB ke-76 di New York, Senin (20/9/2021).
Dalam kesempatan istimewa ini, para anggota BTS berbicara tentang kehidupan di tengah pandemi Covid-19 dari perspektif anak muda, sekaligus harapan untuk masa depan.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir dari video yang dirilis PBB di akun YouTube resminya, Presiden Moon Jae In memperkenalkan BTS sebagai pembicara untuk mewakili generasi muda. Ia mengingatkan, bahwa masa depan dipegang oleh generasi mendatang.
"Bergabung bersama kita, adalah satu kelompok pria muda yang sangat hebat, yang menyatukan anak muda di seluruh dunia, BTS," ujar sang Presiden.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Cerita dari Generasi Masa Depan
"Kami ada di sini untuk membagikan cerita dari generasi masa mendatang. Sebelum kami datang ke sini, kami bertanya kepada anak muda di usia remaja dan 20-an di seluruh dunia selama dua tahun terakhir tentang dunia yang mereka hadapi saat ini," kata RM BTS.
"Ada masa selama dua tahun ini, saat kami merasa terlalu bingung dan dibebani masalah. Namun di sini, ada banyak orang yang berkata, 'Mari terus hidup, mari jalani yang terbaik pada saat ini'," Jin menambahkan.
Advertisement
Tak Bisa Tinggal Diam
Jimin menyambung, bahwa para anak muda tak bisa tinggal diam dalam hidupnya. "Mereka tak bisa menyalahkan siapa pun. Kami sama seperti hari sebelumnya, tapi dunia berubah, seakan kami mendadak masuk ke dalam dunia paralel," kata dia.
Masa untuk Bersedih dan Menghargai
Jungkook menambahkan, ada sejumlah momen spesial seperti kelulusan sekolah mesti dibatalkan. Kelompoknya sendiri mesti rela untuk membatalkan tur konser yang telah disiapkan sejak lama.
"Kami butuh waktu untuk bersedih atas hal yang hilang karena Covid-19, dan waktu untuk menemukan betapa berharganya momen yang kita terima begitu saja," ujar Suga.
Advertisement
Covid Lost Generation
RM menyebutkan bahwa remaja dan anak umur 20-an kini kerap disebut 'Covid lost generation.'
"Ini berarti bahwa pada masa di mana mereka sangat membutuhkan banyak kesempatan dan tantangan, mereka kehilangan jalan. Tapi hanya karena orang dewasa tak bisa melihat jalan, bukan berarti [anak muda] kehilangan jalannya," kata RM.
Sebaliknya, generasi muda justru merintis jalan baru mereka sendiri.
"Karena itu, ketimbang 'generasi tersesat' nama yang lebih layak adalah 'generasi yang menyambut'. Ketimbang takut dengan perubahan, generasi ini mengatakan 'selamat datang' saat mereka berjalan ke masa depan," Jin menjabarkan dengan optimistis.