Sukses

Lisa Blackpink Sisihkan Keuntungan Single untuk Bangun Sekolah

Peraihan yang dicapai Lisa Blackpink tak semuanya dimanfaatkan sekadar untuk dirinya.

Liputan6.com, Jakarta - Lisa Blackpink akhirnya telah merilis debut single berjudul "Lalisa" yang menjadi sorotan sepanjang bulan ini. Bahkan, penjualan single album Lalisa yang berada di bawah YG Entertainment dan Interscope Records, terbilang laris dan sukses di pasaran.

Namun begitu, peraihan yang dicapai personel Blackpink ini tak semuanya dimanfaatkan sekadar untuk dirinya. Lisa ingin mendedikasikan semua keuntungan single "Lalisa" untuk dunia pendidikan.

Melansir dari NME, dalam pernyataan dari Yayasan Korea untuk Pertukaran Budaya Internasional, melalui Yonhap News Agency, Lisa sudah berminat untuk bergabung dalam program amal untuk membangun sekolah di kampung halamannya, Thailand.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Di Lingkungan Lebih Baik

Rencana ini sempat diungkapkan sendiri oleh Lisa dalam sebuah program sosial yang diselenggarakan oleh yayasan yang terletak di Provinsi Buriram, Thailand itu.

"Saya ingin anak-anak dapat bermain dengan bebas di lingkungan pendidikan yang lebih baik dan mengejar impian mereka tanpa kendala," ujar Lisa melansir dari The Korea Times.

 

3 dari 5 halaman

Bersama Agensi

Diketahui, program yang sedang diselenggarakan ini tak hanya melibatkan yayasan Korea Selatan tersebut, namun juga bersama YG Entertainment, agensi sekaligus label rekaman yang menaungi Blackpink.

 

4 dari 5 halaman

Rincian Program

Program tersebut akan membangun kompleks budaya seluas 160 meter persegi pada 2021. Salah satunya akan didirikan di Sekolah Non Suwan Phitthayakhom di Buriram.

Selain itu akan disediakan juga fasilitas pengajaran seperti komputer, proyektor, dan peralatan lain untuk perlengkapan sekolah ini.

 

5 dari 5 halaman

Program Kesenian

Agenda ini juga disertai dengan didirikannya berbagai macam program kesenian seperti akademi K-Pop yang dikelola oleh instruktur lokal.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa sekolah Non Suwan Phitthayakhom pernah menyelenggarakan kelas tari tradisional di luar jam sekolah. Namun kondisi kelas untuk kegiatan tersebut sedang rusak.