Liputan6.com, Los Angeles - Insiden fatal di lokasi syuting film Rust, di mana seorang kru film tewas tertembak oleh aktor Alec Baldwin, menggegerkan Hollywood. Tak lama setelah kejadian ini diungkap ke media, muncul petisi yang menuntut agar pistol sungguhan tak digunakan saat syuting.
Diwartakan People, Minggu (24/10/2021), petisi yang dibagikan lewat platform Change.org ini digagas oleh Bandar Albuliwi, sutradara dari American Film Institute Conservatory.
Ia satu almamater dengan Halyna Hutchins, sang sinematografer yang jadi korban penembakan tak disengaja ini.
Advertisement
Baca Juga
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Perlu Lagi di Abad ke-21
"Kita harus memastikan hal seperti ini tak terjadi lagi. Tak ada alasan hal ini kembali terjadi pada abad ke-21. Pistol sungguhan tak lagi diperlukan di lokasi syuting," tulisnya.
Ia menekankan bahwa perubahan harus segera diambil, demi mencegah hal serupa kembali terulang.
Advertisement
Belasan Ribu Paraf
Hingga saat artikel ini ditulis, petisi bertajuk "Hollywood: It’s time to ban the use of real firearms on set and better working conditions!" ini telah mendapat dukungan lebih dari 13 ribu paraf.
Masih Diinvestigasi
Diberitakan sebelumnya, pistol yang dilaporkan berisi peluru hampa yang dipegang Alec Baldwin meletus saat syuting Rust. Director of Photography Halyna Hutchins tewas akibat insiden yang terjadi pada 21 Oktober lalu, sementara sutradara Joel Souza luka-luka.
Saat ini investigasi masih berlangsung, dan belum ada dakwaan yang diajukan secara resmi.
Advertisement
Alec Baldwin Terpukul
Alec Baldwin sendiri telah angkat suara mengenai tragedi ini.
"Tak ada kata-kata yang sanggup mengutarakan rasa terpukul dan kesedihan karena kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Halyna Hutchins, seorang istri, ibu, dan kolega yang begitu kami kagumi," ungkap paman Hailey Baldwin ini di Twitter.
Ia juga menyebut akan bersikap kooperatif dalam investigasi yang berlangsung, dan terus berkomunikasi dengan pihak keluarga korban. "Hatiku hancur untuk suaminya, anak mereka, dan mereka yang mengenal dan mencintai Halyna," tulisnya.