Liputan6.com, Jakarta Tak mudah berjuang melawan bipolar. Itu dirasakan Marshanda beberapa tahun terakhir. Jatuh bangun dilewatinya termasuk upaya menerima kenyataan mengonsumsi sejumlah obat.
Pernah, bintang sinetron Orang Ketiga merasa muak menenggak banyak obat. Marshanda lantas “berkreasi” sendiri, dengan menurunkan dosis obat tanpa sepengetahuan dokter.
Advertisement
Baca Juga
Hasilnya di luar dugaan. Kesehatan mental mantan istri Ben Kasyafani memburuk. Selama berhari-hari matanya melek, tak mengantuk, dan tidak bisa memejam barang beberapa jam.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Setop Mendadak
“Aku pernah lo Bun waktu umur 20, 14 hari aku enggak tidur. Karena waktu itu aku ngotot setop obat mendadak. Kalau mau turunin obat itu harus slowly,” kata Marshanda.
Ini disampaikannya dalam interviu di kanal YouTube Maia Estianty pekan ini. Berkaca pada pengalaman buruk ini, Marshanda sadar bahwa menurunkan dosis obat tak bisa mendadak.
Advertisement
Turun Perlahan
“Jadi dosisnya tuh mesti benar-benar… misalnya, sebulan ini turunnya cuma setengah mili. Lalu dua bulan kemudian setengah mili lagi. Dikuranginya tuh pelan-pelan,” imbuhnya.
Dampak tak tidur dua minggu membuat emosinya tidak stabil. Bicara cepat dan merasa punya banyak ide untuk dituangkan. Masalahnya, orang lain tak siap dengan perilaku Marshanda.
Dulu Aku Ngasal
“Nah, dulu tuh aku ngasal, enggak pakai monitoring dokter, aku pengin pokoknya setop obat, jadinya manik. Ngomongnya cepat, banyak ide,” ungkap bintang film Kalau Cinta Jangan Cengeng.
Marshanda lantas mengenang fase tidak stabil dan bagaimana pasangannya kala itu jungkir balik merespons perilakunya. Suatu saat, ia pernah jadi sosok ambisius ngotot menurunkan dosis obat.
Advertisement
Fase Ambisius
“Kalau misalnya aku lagi ada fase ambisius, pengin setop obat tanpa bekal pengetahuan, jadi aku asal saja menurunkan dosis sendiri. Aku jadi enggak stabil,” Marshanda membeberkan.
“Kadang pasanganku di saat itu jadi mengalami sisi-sisi di mana aku bisa marah, sensitif banget, curigaan, kayak percaya bahwa ini orang ada buat ngancurin gue. Kalau orang bipolar lagi enggak stabil begitu. Dia berpikir orang lain punya niat jahat ke dia,” tutupnya.