Liputan6.com, Jakarta Ada banyak album penyanyi Indonesia yang dirilis di pengujung dekade 1990 hingga awal 2000-an yang abadi dan dikenang hingga kini. Namun tak sedikit yang dinilai salah pilih single perdana oleh masyarakat.
Pasalnya, lagu perdana itu kurang nendang di pasar dan kalah pamor dari single kedua. Laporan khas Showbiz Liputan6.com akhir pekan ini merangkum 6 album lokal yang single keduanya jauh lebih nampol.
Advertisement
Baca Juga
Tanpa mengurangi respek terhadap single perdananya, kita maklum bahwa selera pasar acapkali susah ditebak. Single kedua dari keenam album ini justru melanggengkan karier sang penyanyi dan kerap dicover hingga kini.
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
1. Krisdayanti, Sayang (1998)
Menghitung Hari > Ku Tak Sanggup
Sayang menandai bergabungnya Krisdayanti sebagai solis dengan Warner Music Indonesia. Namun, publik bingung saat album ini dirilis. Pasalnya, lagu yang dijadikan hit di radio adalah "Masih Ada Waktu." Yang dibikin video klip malah "Ku Tak Sanggup."
Simsalabim, yang meledak justru tembang sendu "Menghitung Hari" buatan Melly Goeslaw. Saking dahsyatnya daya ledak, "Menghitung Hari" dinyanyikan ulang Melly Goeslaw di album solo perdananya. Bahkan, ada sekuel yakni, "Menghitung Hari 2."
Advertisement
2. Melly Goeslaw, Melly (1999)
Jika > Bumi Ini
Album solo pertama Melly Goeslaw sukses berkat single "Jika" duet dengan Ari Lasso. Konon, gara-gara lagu ini, Aquarius Musikindo ngebut mencetak ulang kaset dan mempekerjakan lebih banyak karyawan untuk melipat sampul albumnya. Saking ngetop, "Jika"Â punya dua versi video klip.
Tahukah Anda, lagu apa yang sebenarnya diperkenalkan sebagai single pertama di radio? Rupanya "Bumi Ini," yang mengisahkan cinta beda kasta. Video klipnya telah dibuat namun terpaksa "disimpan" karena ledakan "Jika" tak bisa dibendung lagi.Â
3. Sheila on 7, Kisah Klasik Untuk Masa Depan (2000)
Sephia > Bila Kau Tak Di Sampingku
"Bila Kau Tak Di Sampingku" yang menjadi single perdana dari album kedua Sheila on 7 seolah numpang lewat lalu tenggelam begitu saja. Pasalnya, yang memantik euforia dari album Kisah Klasik Untuk Masa Depan justru tembang perselingkuhan "Sephia."
Saking populernya, pada tahun itu Sephia dijadikan kata ganti untuk orang ketiga. Pencapaian "Sephia" makin sempurna berkat video klip yang tergarap apik. Salah satu yang terbaik pada tahunnya. Tonton ulang deh kalau tak percaya.
Advertisement
4. Chrisye, Konser Tour 2001
Andai Aku Bisa > Setia
Sejumlah materi emas dari konser Chisye di kota-kota besar direkam dalam format kaset dan cakram padat di album Konser Tour yang mengukuhkan posisinya sebagai Legenda Hidup. Hanya ada dua lagu baru di album ini. "Setia" karya Guruh Soekarnoputra dipilih sebagai single perdana. Aransemen glamor khas world music membuat "Setia" terdengar megah melapisi vokal khusyuk Chrisye.
Namun, pasar lebih memihak pada "Andai Aku Bisa" karya Bebi Romeo dan Ahmad Dhani. Mendengar Chrisye mengekspresikan kegalauan laki-laki terjebak cinta segitiga terasa seperti meneteskan perasan air jeruk ke luka baru yang menganga. Perih bukan main. Sakitnya terasa hingga 20 tahun kemudian. By the way, sudah dengar "Andai Aku Bisa" versi Tulus?
5. Dewa 19, Cintailah Cinta (2002)
Pupus > Arjuna
Perilisan album Cintailah Cinta dengan single perdana "Arjuna Mencari Cinta" disertai keributan Dewa 19 versus penulis novel Yudhistira ANM. Sempat dibawa ke jalur hukum, kasus ini lalu dihentikan. Pada cetakan kaset dan CD berikutnya, judul "Arjuna Mencari Cinta" diubah menjadi "Arjuna."
Keributan jangka panjang ini tak membuat pamor lagu ini meroket. Faktanya, yang jadi hit besar dari album yang terjual 1 juta kopi adalah "Pupus" dengan lirik ikonis: Baru kusadari, cintaku bertepuk sebelah tangan...
Advertisement
6. Reza Artamevia, Keyakinan (2002)
Berharap Tak Berpisah > Cinta Kita
Reza Artamevia dicap nekat karena merilis album di bulan Ramadan 2002. Keyakinan dirilis dengan single perdana "Cinta Kita" karya Tohpati dan Zoel Ahmad. Lagu ini merajai tangga lagu di ratusan radio swasta di Indonesia. Nyaris dua dekade kemudian, "Berharap Tak Berpisah" nyalip di tikungan.
Karya Denny Chasmala ini mendadak populer lagi dan jadi lagu kebangsaan di lantai dugem. Ia direkam ulang oleh girl band Girls Girls, Shanty, Aaliyah Massaid, Maizura, dan dicover banyak orang. Bahkan, sampai ada tantangan "Izinkan Challenge."