10 Selebriti Indonesia Keturunan Pahlawan: dari Celine Evangelista hingga Dian Sastrowardoyo

Mantan istri Stefan William ini cicit dari Haji Fadeli Luran. Fadeli disebut sosok yang mempersatukan umat Muslim di Sulawesi Selatan. Ia juga dikenal sebagai anggota militer, pejuang dan pernah menjadi Komandan Batalyon di Sulawesi.

Nama Haji Fadeli Luran juga dijadikan nama jalan di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan. Celine pernah mengunggah foto saat ziarah ke makam Haji Fadeli Luran pada 12 April 2019 silam.

Raden Hadjie Oemar Said Tjokroaminoto atau HOS Cokroaminoto kerap dijadikan nama jalan di sejumlah kota di Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu pemimpin Sarekat Islam, organisasi pertama di Indonesia. HOS Cokroaminoto juga dikenal sebagai salah satu guru sekaligus mantan mertua Ir Soekarno, presiden RI pertama.

Maia Estianty merupakan cicit dari HOS Cokroaminoto. Garis keturunan ini didapat dari ayah Maia, Harjono Sigit, yang merupakan cucu dari Pahlawan Nasional itu. Beberapa tahun lalu, Maia pernah mengunggah foto sang nenek, Oetari Tjokroaminoto yang merupakan istri pertama Presiden Ir. Soekarno.

Aktris dan komedian Asri Welas dalam sebuah kesempatan menyebut dirinya masih keturunan Pangeran Diponegoro. Ia merupakan generasi ketujuh dari pahlawan bernama lengkap Pangeran Harya Dipanegara.

Pahlawan Nasiona ini dikenang atas jasanya memimpin Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang berlangsung 1825-1830 melawan Hindia Belanda.

Ashanty juga memiliki hubungan dengan sosok yang dianggap pahlawan di daerahnya. Prof DR KH Abdullah Siddik SH. Ia merupakan tokoh yang dihormati masyarakat Bengkulu dan sempat diusulkan menjadi Pahlawan Nasional oleh warga Bengkulu Utara pada Maret 2021 lalu.

Datuk Abdullah Siddik lahir di Muara Aman, Bengkulu pada 13 Juni 1913 dan aktif di organisasi Jong Islamieten Bond bersama Agus Salim.

Kakek Ashanty ini pernah menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan. Ia juga disebut merangkap sebagai Mahkamah Tentara Republik Indonesia dengan pangkat Kolonel.

Aktris dan penyanyi Karina Salim merupakan cicit dari H Agus Salim. Ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri ketika Ir. Soekarno menjabat sebagai presiden. Agus Salim ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada 27 Desember 1961 melalui Keppres No. 657 tahun 1961.

Penyanyi senior Dewi Yull adalah cicit dari RM Tirto Adhisoerjo, yang dikenal sebagai tokoh pers dan tokoh kebangkitan nasional Indonesia. Tirto pernah mendirikan Media Prijaji, surat kabar nasional pertama di Indonesia dengan seluruh pekerjanya merupakan orang pribumi asli.

Pada 1973, pemerintah menobatkannya sebagai Bapak Pers Nasional. Kemudian pada tanggal 3 November 2006, Tirto mendapat gelar Pahlawan Nasional melalui Keppres RI no 85/TK/2006.

Sineas Nia Dinata merupakan cucu dari Otto Iskandardinata. Pahlawan Nasional ini dijuluki si Jalak Harupat. Otto dikenal aktif dalam organisasi. Ia pernah menjabat di Budi Utomo, Paguyuban Pasundan, Volksraad (Dewan Rakyat), menjadi pemimpin surat kabar Tjahaja hingga menjadi anggota BPUPKI dan PPKI.

Otto Iskandardinata diangkat menjadi Pahlawan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 088/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973.

Seniman K.P.H. Salahuddin Setiawan Djodi Nur Hadiningrat atau beken dengan nama Setiawan Djodi, merupakan cucu dari dr. Wahidin Soedirohoesodo. Pahlawan Nasional ini dikenal sebagai salah satu penggagas berdirinya organisasi Budi Utomo.

Muhammad Jihad Rahtomo Soekarnoputra atau Jeje Soekarno adalah aktor dan selebgram. Ia putra dari artis Donna Harun dan adik tiri Ricky Harun. Sesuai nama belakangnya, Jeje merupakan cicit dari presiden RI pertama yaitu Ir. Soekarno. Soekarno dikenal sebagai proklamator kemerdekaan RI.

Bintang Ada Apa dengan Cinta? ini merupakan cucu keponakan Prof Mr Sunario Sastrowardoyo. Sunario dikenal sebagai penasihat panitia Kongres Pemuda II tahun 1928. Dengan kata lain, sang kakek termasuk tokoh penting dalam Sumpah Pemuda. Pada tahun 2016, ia sempat mengunggah foto kolase dirinya dan Sunario.

“Beliau adalah tokoh kunci Manifesto Politik1923 Perhimpunan Indonesia dan Sumpah Pemuda 1928. Beliau juga seorang kakak dari eyang kakung saya: dr. Soemarsono Sastrowardoyo,” tulis wanita kelahiran 16 Maret 1982.