Sukses

Sutradara The Medium Puji Film Horor Indonesia, Ingin Kolaborasi dengan Joko Anwar

Sutradara The Medium Banjong Pisanthanakun nonton Perempuan Tanah Jahanam di bioskop Thailand.

Liputan6.com, Jakarta Sejak 20 Oktober lalu, film horor Thailand The Medium "menggentayangi" penonton Indonesia. Film tersebut mendapat reaksi hangat, bahkan mencetak rekor sebagai film Thailand terlaris yang tayang di bioskop Tanah Air.

Sebagai apresiasi kesuksesan ini, CGV Indonesia menggelar Media Virtual Event bersama sang sutradara, Banjong Pisanthanakun pada Rabu (10/11/2021) kemarin.

Dalam obrolan ini, sineas yang juga mengarahkan Shutter dan Alone tersebut sempat memberikan pujian untuk film horor Indonesia.

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Film Horor Indonesia

"Horor Indonesia sangat bagus dan maju dengan begitu pesat," kata Banjong Pisanthanakum lewat penerjemah.

Asia Tenggara, menurut Banjong, adalah tempat yang memproduksi film horor nomor satu di dunia.

3 dari 5 halaman

Nonton Perempuan Tanah Jahanam

Ia menceritakan salah satu film horor Indonesia yang meninggalkan kesan mendalam di ingatannya.

"Saya juga teman Joko Anwar, dan nonton Impetigore (Perempuan Tanah Jahanam) di bioskop Thailand. Menurut saya itu bagus banget," kata dia lagi.

4 dari 5 halaman

Ingin Kolaborasi

Saat ditanya siapa sineas Indonesia yang ingin ia ajak kerja sama, lagi-lagi nama Joko Anwar yang tercetus dari mulutnya.

"Saya sudah ngobrol-ngobrol dengan Joko. Kalau Indonesia dan Thailand kolaborasi membuat film horor, rasanya bakal seru dan bahkan mungkin hardcore," ujarnya.

Namun ia mengingatkan, "Tapi ini belum resmi [kolaborasi] ya."

5 dari 5 halaman

The Medium

The Medium sendiri sampai saat ini masih diputar di bioskop Tanah Air. Filmnya berkisah tentang tim film dokumenter yang mengunjungi desa tempat tinggal Nim, seorang dukun yang dirasuki Bayan atau dewa yang dipuja masyarakat setempat. Bayan telah merasuk ke anggota keluarga perempuan Nim dari generasi ke generasi.

Hanya saja penerus Nim, Noi, tak ingin mengikuti jejaknya. Di tengah-tengah hal ini, Mink, anak perempuan Noi yang religius seperti ibunya, mendadak mulai bersikap ganjil.