Liputan6.com, Jakarta Tiga Mawarnih merupakan sebuah group band dengan 3 orang personilnya yang didirikan sejak tahun 2006 silam. Band ini digawangi oleh 3 orang yakni Mudrikha (gitar), Franky (bass) dan Riza (drum). Nama Tiga Mawarnih ini menurut salah salah satu inisiatornya, selain memang tidak mau menggunakan di luar bahasa Indonesia, juga karena saat itu suka dengan kata kata plesetan.
"Saya sebut aja Tiga Mawarnih, eh ternyata saya baru inget ada penyanyi senior (mbak Iga Mawarni), yang ternyata dulunya juga artis JK RECORDS. Nah cuman kita plesetin jadi Tiga Mawarnih," ujar Riza saat ditemui di Kantor JK RECORDS, di kawasan Cideng, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
"Nama Tiga Mawarnih (3 mawar nih) ini artinya karena personil kita 3 orang di ibaratkan 3 mawar berduri bukan mawar yang biasa aja karena musik kita bergenre fusion funk bukan pop manis. Dan kita juga sudah izin dengan mbak Iga-nya kalau kita pakai nama band kita hampir mirip dengan namanya saat kita ngiringin mbak Iga di Java Jazz di 2007," sambung Franky.
Advertisement
Dengan kehadiran Tiga Mawarnih di Java Jazz saat itu banyak yang menanyakan, sehingga banyak yang penasaran dengan keberadaannya.
"Jadi banyak yang penasaran dan gemes juga, cuma waktu itu kita beda, dia (Iga Mawarni) penyanyi solo vokal, sedangkan kita instrumen aja,” kenang Frangky.
Album
Kini Tiga Mawarnih kembali hadir di blantika musik Indonesia dengan album teranyarnya yang bertajuk NJE. Melalui label JK RECORDS akan merilis album terbarunya NJE yang salah satu lagu dari album itu berjudul ‘Duka Di dadaku’ feat. Nike Astrina pada 18 November 2021.
Peluncurannya akan ditayangkan di YouTube Channel JK RECORDS dan dapat didengarkan di seluruh Digital Streaming Platform seperti YouTube Music, Spotify, Joox, Deezer, Langit Musik dan lainnya.
Lagu ‘Duka Di dadaku’ ini merupakan salah satu dari tiga lagu andalan yang ada di album ‘TIGA MAWARNIH bertajuk’ ‘NJE’ yang berisi 10 lagu. Selain lagu tersebut juga ada lagu yang berduet dengan Rahmat Kartolo dan Pance Pondaag. Sembilan lagu lainnya di antaranya Njelepet, Kucari Jalan Terbaik, Njetuan, Kunanti Jawabmu, Njeraden, Reken Reken Ketepu, Njedoro, Njeayu dan Njejemiherje.
Advertisement
Kerjasama
Dikatakan Franky bahwa saat ini Tiga Mawarnih bekerjasama dengan JK RECORDS untuk musik yang menunjukkan fesyennya, yakni fusion funk.
"Kalau untuk viral atau laku lagunya, kita serahkan kepada netizen dan fans yang akan mendengarkan musik kita, kayak Nirvana aja, dulu musiknya banyak dihujat, ngak taunya laku. Intinya kita tetap bermusik yang sesuai dengan warna kita, pangsa pasarnya sendiri,” tutur Franky.
Menurut Riza Tiga Mawarnih adalah legacy untuk anak cucu kita dalam sejarah musik Indonesia di masa depan, walaupun basic musikalitas yang dimilikinya adalah rock, namun keberagaman latar belakang musikalitas ini yang membuat Tiga Mawarnih masih tetap bertahan hingga sekarang.
"Jadi selama 15 tahun musik yang kita mainkan hanya bergenre ini, kita hanya men-delivery dengan musik yang menjadi identitas kita. Tapi di album ini kita di challenge untuk sesuatu yang beda dari yang sebelumnya dengan men-delivery yang ada vokalnya,” papar Riza.
Ketertarikan
Sementara Leonard ‘Nyo’ Kristianto selaku Produser dari JK RECORDS menjelaskan bahwa ketertarikannya dengan ‘TIGA MAWARNIH’ selain memang sudah saling kenal lama, dirinya juga kagum yang hanya dengan personil 3 orang (drum, bass dan gitar), musiknya bisa penuh.
"Kebetulan juga kita punya lagu yang pas yang di nyanyikan oleh almarhum Nike Ardilla, ‘Duka Didadaku’ kita mencoba mengkolaborasi dengan musik ‘TIGA MAWARNIH’ dengan warna fusion funk supaya ada rasa kekinian,” ungkap Nyo.
Dengan kolaborasi musik ini lanjut Nyo, akan ada cross community antara fans jeka, penggemar Nike Ardilla dengan penggemar musik fusion funk khususnya fans nya ‘TIGA MAWARNIH’, jadi mereka dapat saling membuka wawasan musik yang baru.
“Jadi ini juga bisa memperluas segmen pasarnya dari pada hanya satu musik saja,” aku Nyo.
Advertisement