Sukses

A2L Band Unik yang Tak Mau Disebut Boyband

Band A2L merupakan kependekan dari All About Life

Liputan6.com, Jakarta Band A2L menjadi salah satu yang hadir mewarnai dunia musik Tanah Air. Band yang memiliki kepanjangan dari All About Life ini pertama kali berdiri pada 2016.

"Kami semua satu sekolah di SMA yang sama dan kami sudah temenan dari kelas 1, jalan bareng, sampai alkhirnya kebentuk satu grup. Saat itu belum tahu bikin grup bernyanyi atau grup musik karena di situ masih plin-plan, geng anak-anak SMA gitu," ujar Dobzie salah satu personel A2L saat ditemui di kawasan Srengseng, Jakarta Barat, baru-baru ini.

Para personel A2L terdiri dari beberapa pria. Namun, mereka menolak disebut sebagai boyband.

"Kami bukan lebih ke boyband, bukan ke band yang mainin alat musik, jadi kami kayak grup vokal juga bukan, karena grup vokal lebih ke acapella kan. Jadi kami tuh kayak band yang unik. Jadi di grup ini ada yang lead vocal, bianco, dan ada rapp bertiga, sama Ahok yang main instrumen," ujar Dobzie.

"Dari dulu sampai sekarang nggak pernah ngedance sih, kalau ada dancenya lebih kayak boyband sih, bukan karakter yang kami dambakan dan pegang selama ini," tambahnya.

 

2 dari 4 halaman

Dukungan

Mengenai namanya sendiri, pemilihan All About Life merupakan bentuk dukungan yang menjadi motto dalam bermusik.

"Jadi semua musik yang akan dan telah kami buat semuanya harus tentang hidup, based on true story, based on our experience. Apa yang telah kami alami, kami salin ke musik, karena kalau diambil dari cerita hidup kami, pasti ada orang lain yang bisa merasakan dan tahu jalan hidupnya," ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

Personel

A2L digawangi oleh Gerson, Bianco, Dobzie, Ahok, dan Delio. Dalam formasi grup musik, A2L memiliki keunikan dan perbedaan yang signifikan dari band lainnya.

Dalam A2L, Ahok diposisikan sebagai gitaris, Delio dan Bianco sebagai rapper. Sementara itu, Gerson merupakan lead vokal.

 

4 dari 4 halaman

Moris

Pada project pertama mereka di Indonesia, A2L memiliki lagu berjudul Hidup dan Moris. Bagi mereka, Indonesia juga jadi sebuah tantangan baru untuk A2L.

"Setelah banyak belajar di Timor Leste, kami butuh tantangan baru. Indonesia menjadi tantangan baru kami," tutur Dobzie.

"Moris ini hidup bercerita tentang kita pengin memotivasi semua orang dalam lagu ini buat semangat hidup. Apalagi di saat-saat pandemi gini, pasti ada yang susah, depresi, atau pengin bunuh diri," ujar Ahok.

Selain itu, A2L ternyata memiliki rencana untuk mengajak kolaborasi banyak musisi Indonesia. Sebagai contoh, RAN dan Bondan Prakoso.

Â