Liputan6.com, Jakarta - Putusan Pengadilan Tinggi Agama Jawa Barat yang memberikan hak asuh dua anak tak serta merta membuat Tsania Marwa lega. Pasalnya, sang aktris hingga kini belum bertemu buah hatinya.
Tahun 2021 hampir habis, namun titik terang untuk bisa bertemu anak belum juga tampak. Eksekusi anak yang berlangsung pertengahan tahun ini berakhir dramatis. Tasnia Marwa pulang dengan tangan hampa.
Advertisement
Baca Juga
Mantan istri Atalarik Syach kini hanya bisa pasrah dan menyibukkan diri dengan beragam kegiatan positif demi mengusir sepi. Bintang sinetron Samudra Cinta percaya, kelak bisa bersama anak-anak lagi.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Perkara Eksekusi
“Karena memang eksekusi itu kan ditunda, jadi aku punya hak untuk eksekusi dululah. Dan itu gimana aku mengajukan ke pengadilannya,” ujar aktris kelahiran Jakarta, 5 April 1991 itu.
Melansir dari video interviu di kanal YouTube KH Infotainment, Senin (22/11/2021), Tsania Marwa tengah merencanakan penjemputan anak di rumah ayah mereka dengan lebih matang.
Advertisement
Keadaan Yang Positif
“Pastinya aku kalaupun mau eksekusi lagi mau dengan keadaan yang kondusif, semua sedang dalam pembicaraan dengan pengacara aku. Jadi mohon doanya saja, semoga lancar,” kata Tsania Marwa.
Bintang film Dalam Mihrab Cinta mengakui, tak bisa bertemu anak selama bertahun-tahun kerap membuatnya kesepian. Meski demikian, ia berupaya menyibukkan diri untuk mengurangi tekanan psikologis.
Sudah Menjalani 4,5 Tahun
“Aku sudah menjalani 4,5 tahun, jadi sudah adaptasi yang aku rasakan secara psikologis. Jadi mungkin sudah lebih ke pasrah saja sih,” alumni Gadis Sampul 2005 menambahkan.
Tsania Marwa terus meyakini garis waktu Sang Khalik. Ia mengatakan, waktu Tuhan yang terbaik. Akan ada masanya, Tsania Marwa bisa bersama dengan kedua buah hatinya.
Advertisement
Kuliah S2
“Lebih ke tunggu saja pasti akan ada waktunya, indah pada saatnya,” beri tahu Tsania Marwa yang kini kuliah S2. “Karena kuliah itu sangat nyibukin otak banget ya dengan tugas-tugas, apalagi S2 membuat proposal tesis seperti itu,” akunya.
“Jadi memang menyita waktu dan aku happy karena bisa menata pikiran aku lebih positif lagi,” Tsania Marwa mengakhiri. Meski tak bisa bertatap muka, doanya tak pernah putus untuk Syarif Muhammad Fajri dan Aisyah Shabira.