Liputan6.com, Jakarta - Selegram Randi Ferdiansyah, cukup terkejut mengetahui banyaknya ragam makanan khas Betawi. Dan hal itu baru diketahuinya usai menjadi pembicara.
Selama ini, Randi Ferdiansyah yang konsen sebagai konten kreator khusus masakan, dan makanan ini hanya mengetahui dua menu andalan Betawi yaitu kerak telor dan Soto Betawi.
Advertisement
Baca Juga
Setelah tahu, Randi, begitu biasa disapa tertantang untuk membuatnya dengan caranya sendiri.
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tertantang
Diakui Randi, tentu bukan hanya dirinya saja yang tak banyak tahu mengenai makanan khas Betawi. Kaum milenial pun diyakini tak beda dengannya.
Untuk itu, bagi pria lulusan gizi ini menjadi tantangan tersendiri untuk mengkreasikan makanan khas Betawi.
"Saya jadi tertantang untuk membuat makanan khas Betawi misalnya kerak telor ditambah topping mozarella, jadi kayak pizza. Hal-hal seperti itu lebih diminati oleh kaum milenial," ungkapnya saat ditemui Liputan6.com, di acara Sehat dengan Kuliner Betawi Saat Pandemi, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (1/12/2021).
Â
Advertisement
Ikut Melestarikan
Tak hanya itu, sebagai konten kreator, Randi Ferdiansyah tergerak untuk ikut melestarikan kuliner Betawi secara digital.
"Kan zaman sekarang sudah beralih ke digital ya. Dan semuanya serba viral. Untuk itu saya juga menyarankan UMKM kuliner Betawi ayo kita buat konten-konten kuliner Betawi di TikTok, media paling viral," tambahnya.
Â
Gizi
Randi Ferdiansyah, memiliki menjadi konten kreator di makanan karena sesuai dengan passionnya yang suka memasak. Ditambah, ia juga kuliah di gizi.
"Ternyata di gizi itu juga ada pelajaran memasak. Pas dengan passion saya kan. Jadi saya sempat bekerja di Puskesmas," sambungnya.
Â
Advertisement
Berkah
Dan pandemi Covid-19 membuat Randi justru menjadi kreatif sebagai selebgram makanan. Dan itu membawa berkah tersendiri baginya.
"Kan pandemi kita kerja WFH (Work From Home) dan dari situ saya awalnya iseng-iseng untuk membuat konten masakan, malah keterusan. Karena capek harus jadi konten kreator juga, kerja juga akhirnya saya putuskan untuk berhenti bekerja di Puskesmas," tutupnya.