Sukses

Mengingat Kembali Keindahan Gunung Semeru di Novel dan Film 5 cm

Gunung Semeru menjadi poros utama dalam novel dan film 5 cm.

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Indonesia terkesiap dengan berita meletusnya Gunung Semeru yang terjadi pada hari ini, Sabtu (4/12/2021). Dahsyatnya letusan gunung yang terletak Jawa Timur ini, langsung beredar secara viral di media sosial.

Tak hanya mengungkap rasa syok dan doa untuk warga yang terdampak, tak sedikit warganet yang mengenang kembali keindahan Semeru. Gunung ini memang menjadi salah satu destinasi populer untuk para pendaki di Indonesia.

Gunung Semeru bahkan menjadi poros dalam novel dan film 5 cm.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 5 halaman

Novel 5 Cm

Ditulis oleh Donny Dirghantoro, 5 cm terbit pertama pada 2005 silam, dilansir dari Wikipedia. Kisahnya tentang persahabatan lima sekawan, Zafran, Arial, Riani, Ian, dan Genta.

3 dari 5 halaman

Reuni di Semeru

Mereka memutuskan reuni ke Gunung Semeru, tempat yang membuat mereka merenungi kembali soal persahabatan, mimpi, semangat, dan rasa cinta yang diam-diam tersembunyi di hati. 

Gunung Semeru dalam novel ini tak sekadar jadi "tempelan" belaka. Sejumlah lokasi yang disebut dalam cerita, berkelindan dengan eksplorasi emosi karakter-karakter di dalamnya. 

4 dari 5 halaman

Ranu Kumbolo hingga Tanjakan Cinta

Bagi pembaca yang belum pernah naik mendaki gunung ini, 5 Cm memperkenalkan warna-warni Semeru. Mulai dari keindahan Ranu Kumbolo, Tanjakan Cinta serta mitos di dalamnya, juga Puncak Mahameru yang menantang tapi juga menyisipkan kepuasan dan rasa haru saat berhasil mencapainya. 

Tak heran, buku ini lantas menjadi best seller, bahkan diangkat menjadi film berjudul sama yang disutradarai Rizal Mantovani.  

5 dari 5 halaman

Diangkat dalam Film

Film yang rilis pada 2012 ini dibintangi oleh nama-nama kondang di Indonesia, seperti Herjunot Ali, Fedi Nuril, Denny Sumargo, Saykoji, Raline Shah, dan Pevita Pearce. 

Filmnya mengumpulkan lima nominasi Piala Citra dan memenangkan kategori Pengarah Sinematografi Terbaik di Festival Film Indonesia 2013.