Sukses

Daniel Craig Ungkap Cerita di Balik Akhir Kisah James Bond dalam Film No Time to Die

Menurut Daniel Craig, nasib James Bond versinya di film No Time to Die sangatlah tepat.

Liputan6.com, Jakarta Daniel Craig akhirnya membuka suaranya setelah film terakhirnya sebagai James Bond, No Time to Die, sudah berlalu dari bioskop setelah beberapa bulan penayangan.

Nasib James Bond dalam film No Time to Die tak hanya menjadi penutup bagi karier Daniel Craig sebagai sang agen rahasia 007. Namun juga menyuguhkan kisah tak terduga.

Menurut Daniel Craig, nasib James Bond versinya di film itu sangatlah tepat. Pada film ini, ia membuktikan sosok James Bond juga bisa menjadi seorang family man.

2 dari 5 halaman

Perihal Nasib James Bond (Awas Spoiler)

Dalam adegan akhir film No Time to Die, James Bond mengorbankan dirinya agar ia bisa menyelamatkan nyawa dua perempuan yang dicintainya, Madeleine dan juga putrinya, Mathilde.

3 dari 5 halaman

Memuaskan Daniel Craig

Melansir Screen Rant, belum lama ini, Daniel Craig menyampaikan bahwa ia pernah menyampaikan di podcast bahwa nasib James Bond di film terakhirnya sangat memuaskan. Dalam sebuah wawancara terbaru, ia membeberkan hal-hal di balik ide mencengangkan itu.

 

4 dari 5 halaman

Banyak Ide

"Ada banyak ide berbeda yang datang dan pergi dan beberapa di antaranya buntu. Ide utamanya adalah keluarga (dan) cinta, ditambah fakta bahwa kami memiliki akhir, jadi ini tentang menggantung filmnya dari hal itu," katanya, seperti dikutip dari NME.

 

5 dari 5 halaman

Anak dari Mantan Kekasih

Dalam film No Time to Die, James Bond digambarkan memiliki seorang anak dari mantan kekasihnya, yakni Madeleine Swann yang diperankan oleh Lea Seydoux.

Pada saat berhadapan dengan Safin yang diperankan Rami Malek, James Bond terbentur pada keputusan yang sangat sulit hingga akhirnya ia mengorbankan diri demi keluarga.