Sukses

6 Pengakuan Nia Ramadhani Nekat Menggunakan Narkoba Jenis Sabu, Diawali dari Rasa Kehilangan Ditinggal Ayah

Diketahui, ayah Nia Ramadhani, Priya Ramadhani meninggal dunia pada 7 Maret 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Nia Ramadhani disebut-sebut memiliki kehidupan sempurna. Populer, memiliki suami yang menjamin kesejahteraan hingga anak-anak yang lucu, seolah mutlak membawa kebahagiaan dalam hidupnya. Tapi siapa sangka, istri Ardi Bakrie memendam masalah yang rumit.

Masalah yang dirasakan Nia diungkapkannya kepada majelis hakim yang memimpin jalannya sidang lanjutan kasus narkoba bintang sinetron Bidadari di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (16/12/2021). Karena masalah itu, Nia nekat menggunakan narkoba jenis sabu.

Di hadapan majelis hakim, ibu tiga anak ini mengungkap alasan dirinya terjebak menggunakan sabu yang membuatnya tertangkap polisi dan menjalani rehabilitasi. Berikut, 6 pengakuan Nia menyoal alasannya menggunakan narkoba seperti dirangkum Liputan6.com

2 dari 7 halaman

1. Kehilangan Ayah

Kepergian ayah Nia, Priya Ramadhani pada 7 Maret 2014, menjadi titik awal dirinya menggunakan narkoba. "Saya baru ketemu dia (Papa) tiga tahun belakangan sebelum dia meninggal," ucap Nia di hadapan majelis hakim.

 

 

3 dari 7 halaman

2. Tak Bisa Cerita

Rasa kehilangan Nia terhadap mendiang ayahnya cukup besar. Meski sudah tujuh tahun berselang, Nia masih memendam rasa kehilangan terhadap sosok ayah. 

"Dari saat itu sampai April tahun 2021, saya belum pernah bisa cerita siapapun bahwa saya kehilangan (sosok ayah)," dia mengungkapkan.

 

4 dari 7 halaman

3. Tak Patut Bersedih

Nia pernah membahas masalahnya ini kepada seorang temannya. Tapi, ia tak mendapatkan jawaban yang bisa meredam rasa kehilangan itu.

"Saya pernah cerita ke teman saya bilang saya seolah-olah meratapi nasib saya. Tapi jawabannya mereka adalah 'Nia malu lah untuk sedih karena hidup kamu itu banyak yang pengen, saya terkenal, saya punya suami, saya punya anak, saya hidup di keluarga terpandang', katanya nggak patut untuk sedih," Nia menguraikan.

 

 

5 dari 7 halaman

4. Merasa Dikutuk

Ia tak bisa bangkit dari hati yang terpuruk selepas ayah meninggal dunia. Kesedihan terus meliputi pikiran dan jiwa Nia.

"Di saat itu saya terpuruk, karena saya merasa sebagai seorang Nia itu kutukan, saya sedih, saya benar-benar kehilangan belahan jiwa saya, papa saya itu," kata dia.

 

 

6 dari 7 halaman

5. Terpengaruh Teman

Seketika, Nia mengulang memorinya di tahun 2006. Kala itu, ia terngiang ucapan temannya soal efek yang didapat setelah mengonsumsi narkoba.

"Saya teringat teman-teman waktu 2006 mengatakan ada suatu zat, katanya kalau kita pakai dari capek bisa kuat, dari sedih bisa jadi happy," dia menguraikan.

 

7 dari 7 halaman

6. Terpuruk

Nia mengakui tahun 2021 dirinya merasa terpuruk. Puncaknya, saat ia memutuskan memakai sabu di bulan April.

"Saya tahun 2021 benar-benar merasa terpuruk aja, mungkin tahun ini saya selalu dituntut jadi orang sempurma. Saya selalu dituntut happy, mungkin saat ini saya breakdown, mungkin saat ini saya jatuh," dia mengakhiri.