Liputan6.com, Jakarta Psikolog anak, Seto Mulyadi, menyebut vaksinasi merupakan pemenuhan hak anak untuk bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Pengertian tersebut, menurutnya, harus dikampanyekan terus-menerus guna menghapus keraguan orang tua akan pentingnya vaksinasi anak.
“Kadang orang tua yang menghalangi karena berbagai hoaks. Karenanya penjelasan kepada orang tua perlu diberikan agar mereka tidak lagi percaya hoaks dan mau mengizinkan anak untuk divaksinasi COVID-19,” tutur Kak Seto, sapaannya, dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, Senin (20/12/2021).
Ia menyayangkan bahwa kadang justru orang tua yang menjadi penghalang vaksinasi bagi anak. Bila perlu, menurutnya, dapat dengan pendekatan khusus dari RT dan RW, juga informasi resmi dari pemerintah. Dalam hal ini, pemberdayayaan kerukunan RT dan RW harus dapat ditingkatkan.
Advertisement
Baca Juga
500 Ribu Anak Telah Divaksin
Pemerintah menggelar vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun pada Selasa, (14/12/2021) lalu. Seiring dengan program vaksinasi bagi kelompok lainnya, vaksinasi anak ini diharapkan turut mendukung terciptanya kekebalan komunal atau herd immunity.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksin untuk anak telah dimulai dari wilayah dengan cakupan vaksinasi dosis pertama di atas 70 persen. Tahap pertama vaksinasi dilakukan di 115 kabupaten/kota, dan akan terus bertambah.
Advertisement
Aman dan Lancar
“Pelaksanaan vaksin untuk anak 6-11 tahun berjalan lancar, aman, dan peminatnya makin lama makin banyak,” papar Maxi dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, Senin (20/12/2021). Berdasarkan pantauan pada seminggu terakhir, kata Maxi, sudah lebih dari 500 ribu anak yang tervaksinasi.
Pada Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) – KPCPEN, juga disampaikan masih masifnya hoaks tentang vaksin yang beredar di masyarakat.
Lawan Hoaks
Kak Seto menekankan, bahwa gotong royong melawan hoaks di antara masyarakat tersebut juga perlu diupayakan “Orang tua diharapkan akhirnya terbuka dan bersinergi bersama,” tambahnya.
Selain itu, pendekatan kepada anak dengan bahasa anak juga perlu. Bahkan, anak yang sudah paham selanjutnya juga dapat membantu meyakinkan orang tua.
Advertisement
Hak Hidup dan Hak Sehat
Kak Seto juga menekankan bahwa saat ini, hal penting untuk anak adalah hak hidup dan hak sehat, termasuk sehat mental.
“Dengan anak gembira, maka resiliensi (daya lenting) akan naik, imun kuat. Sedangkan anak yang depresi mudah sakit, itu malah kontraproduktif di masa pandemi sekarang ini,” ujar Kak Seto memungkasi.