Liputan6.com, Jakarta Tahun baru 2022 dibuka dengan suasana duka di Aceh Timur, karena banjir bandang yang menerjang wilayah ini. Teuku Wisnu yang merupakan keturunan Aceh, ikut merasakan pilunya hati masyarakat yang terdampak bencana.
Lewat akun Instagram miliknya, ia membagikan sebuah video amatir yang memperlihatkan air bah menerjang rumah.
"Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, Banjir bandang kembali terjadi, dan kali ini di Aceh Timur," suami Shireen Sungkar ini menulis di caption unggahan yang dibagikan Minggu (2/1/2022).
Advertisement
Baca Juga
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Semoga Cepat Mereda
"Lebih dari 11.000 jiwa terdampak dari 6.003 rumah, 46 desa dan 7 kecamatan terendam banjir," lanjutnya.
Terakhir, ia mengajak publik untuk ikut berdoa untuk masyarakat Aceh. "Bismillah, teman2, yuk sisipkan doa untuk saudara saudari kita di sana, semoga banjir segera mereda dan tidak ada korban jiwa 🙏🏻 Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin," tulisnya.
Advertisement
Pantau Via Medsos
Tak hanya di unggahan yang dibagikan di feed, ia juga mencoba memantau kondisi lewat Instagram Stories.
"Teman2 di Aceh apa kabar? Bagaimana keadaan di sana? Apakah wilayahnya terdampak?" tulisnya. Ia kemudian membagikan ulang balasan warga Aceh yang menjawab pertanyaannya ini.
Ajak Berdonasi
Tak hanya menyampaikan doa, ia juga mengajak warganet untuk mengulurkan tangan kepada warga yang terkena musibah. Di unggahan lain, ia membagikan tautan untuk berdonasi lewat platform Kitabisa.com.
"Bismillah, teman2 kita bantu yuk," tulisnya, sambil menyisipkan emotikon tangan yang menangkup.
Advertisement
19 Ribu JiwaTerdampak
Diwartakan Antara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Timur menyatakan sebanyak 6.003 rumah di 46 gampong (desa) di tujuh kecamatan di kabupaten itu terendam banjir.
Bencana banjir ini disebabkan oleh hujan deras, dan penduduk yang terdampak mencapai 19.352 jiwa. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun diketahui meninggal dunia setelah terseret arus banjir di Desa Seunebok Buya, Kecamatan Idi Tunong, Kabupaten Aceh Timur.