Liputan6.com, Jakarta - Laura Anna meninggal dunia pada 15 Desember 2021 akibat gerd yang dideritanya. Sebelumnya, ia mengalami kelumpuhan usai kecelakaan bersama Gaga Muhammad yang saat itu merupakan kekasihnya.
Rupanya, keadilan belum berpihak kepada mendiang pemilik nama lengkap Edelenyi Laura Anna. Setelah dua tahun mengalami kelumpuhan akhirnya Laura pun menggugat Gaga Muhammad sebagai pelaku yang membuatnya tak bisa berjalan selamanya.
Advertisement
Baca Juga
Kini, Gaga Muhammad menjadi terdakwa terkait kasus tindak pidana pelanggaran lalu lintas yang sidangnya kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (4/1/2022). Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan tuntutannya yaitu 4,5 tahun penjara dan denda sebesar 10 juta rupiah.
Sebelumnya, sang kakak, Greta Irene, membongkar sikap Gaga Muhammad kepada adiknya saat menjadi bintang tamu Podcast Deddy Corbuzier, Kamis (30/12/2021).
Â
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dizalimi
Greta Irene, mengaku bahwa Laura Anna selama hidupnya sudah dizalimi oleh Gaga Muhammad.
"Kan dia (Gaga Muhammad) bilangnya ngejagain Laura, padahal ada buktinya banyak Laura itu ngemis-ngemis ke mamanya, ke adiknya, buat nanyain Gayung (sebutan Greta untuk Gaga) datang ke rumah jagain dia," ungkap Greta.
Advertisement
Ojol Dibayarin
Ditambahkan Greta, Gaga Muhammad tak mau mengeluarkan ongkos untuk datang ke rumah Laura.
"Grab dibayarin buat datang ke rumah. Jadi kalau ini cowok mau ke rumah dipesenin dulu grabnya sama Laura," lanjutnya.
Â
Ikut Repot
Bukan tanpa alasan Laura melakukan hal tersebut kepada Gaga. Ia hanya ingin Gaga melakukan banyak hal setelah membuat Laura lumpuh.
"Di situ Laura ada feeling 'Ya masa gue cuma bisa tiduran di kamar, entar kalau gue putusin dia enak-enakan di luar dan masa dia enggak mau bantuin gue. Kan dia yang bikin gue begini'," sambungnya.
Â
Â
Advertisement
Dibikin Gila
Gaga Muhammad bagi Greta diakuinya sudah membuat Laura Anna dan semua anggota keluarganya menjadi semakin tak nyaman.
"Mereka bisa berantem jam 3 pagi teriak-teriakan. Karena nih cowok tahu she cannot anything anymore. Masalah sedikit saja, 'Ah gue pulang aja gue enggak mau di sini'. Kita sekeluarga harus urusin dia. Kita sekeluarga harus nemenin dia, nenangin dia," tambahnya.