Artis Kawakan: Muchsin Alatas, Duet Romantisnya Bersama Sang Istri Titiek Sandhora Dikenal Legendaris

Mungkin generasi sekarang banyak yang asing dengan nama Muchsin Alatas. Namun bagi yang pernah menikmati karyanya atau sekadar mendengar namanya, tentu merindukan kembali karya-karya sang artis.

Berikut jejak karier dan kehidupan seorang penyanyi dan aktor kawakan Muchsin Alatas, seperti dilansir dari berbagai sumber.

Muchsin Alatas lahir di Makassar, 3 Februari 1944 saat Indonesia sedang dalam masa pendudukan Jepang. Kehidupannya sebelum menjadi artis jarang diekspos.

Karier Muchsin Alatas di dunia hiburan, pertama kali mencuat pada tahun 1962. Dunia musik pun menjadi pilihan pertamanya sebelum menekuni akting.

Muchsin Alatas sempat menjadi penyanyi di Sriwidjaja Grup dan Gita Bahari Grup yang cukup terkenal pada masanya. Salah satu prestasinya adalah menjadi penyanyi terbaik dalam siaran ABRI (sekarang TNI).

Muchsin Alatas menjadi semakin populer setelah ia berpasangan dengan Titiek Sandhora di sejumlah lagu dan film.

Lagu-lagu mereka yang menjadi hit pada awal 1970-an adalah "Halo Sayang", "Dunia Belum Kiamat", "Pertemuan Adam dan Hawa", serta "Jangan Marah".

Sebelum menikah, Muchsin pernah terlibat sebagai penata gambar di film Hutan Tantangan yang rilis pada 1971. Di tahun yang sama, ia tampil bersama Titiek dalam film Dunia Belum Kiamat.

Pada tahun 1972, Muchsin Alatas dan Titiek Sandhora resmi menikah. Keduanya lalu tampil bersama di satu proyek setelah menikah dalam film Yatim yang rilis pada 1973.

Di tahun yang sama, Muchsin dan Titiek menjadi bintang utama dalam film Bundaku Sayang. Selama dekade 1970-an, Muchsin dan istri cukup banyak membintang film.

Sebut saja Lagu Untukmu yang dibintangi mendiang pelawak S. Bagio dan Kasih Sayang yang dibintangi Rina Hasyim. Keduanya kembali menjadi bintang utama dalam film Permata Bunda dan Penasaran.

Bahkan pada 1974, pasangan ini masuk dalam deretan aktor dan aktris yang tampil di film fenomenal, Ali Topan Anak Jalanan.

Selain bernyanyi sendiri, Muchsin Alatas juga telah menggarap banyak lagu serta album musik bersama Titiek Sandhora. Ada sekitar 10 album yang telah dikerjakannya bersama Titiek baik termasuk yang direkam sebelum mereka menikah.

Untuk album solo, Muchsin Alatas sudah merilis lebih dari 20 buah album yang diluncurkan sejak tahun 1970-an sampai tahun 1990-an. Selain pop, genre daerah dan dangdut turut dijajalnya.

Selain bernyanyi dan berakting, Muchsin pernah bekerja di dunia perbankan, tepatnya di Bank 1946, di bagian pembukuan.

Selain itu, Muchsin bersama Titiek juga sempat mendirikan perusahaan Muchsin- Shandora Film. Produksi perdana mereka di bawah bendera tersebut diberi judul Bobby, sesuai nama anak mereka.

Setelah menikah pada 1972, Muchsin Alatas dan Titiek Sandhora dikaruniai tiga orang anak, yaitu Bobby, Beby, dan Bella. Bobby pernah berkiprah sebagai penyanyi cilik era 1970-an.

Lalu putri mereka yang bernama Beby (Sophia Honora) menjadi finalis GADIS Sampul tahun 1991 yang berbuah sebagai pemenang favorit.

Muchsin Alatas pernah dilanda masalah kesehatan pada Juli 2016 silam. Ia terkena serangan jantung dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan.

Kala itu, Muchsin sempat diterpa isu meninggal dunia. Kabar yang sempat beredar di media sosial itu buru-buru dibantah oleh cucunya, Ahmad Hadi Alatas.

Setelah dirawat, jantung Muchsin Alatas sudah kembali normal sampai akhirnya ia bisa kembali ke rumah.

Sejak awal 2021, tampaknya Muchsin Alatas sudah memutuskan untuk beristirahat dari panggung dunia hiburan Tanah Air.

Pasalnya, sejumlah unggahan di media sosial pada awal tahun lalu memperlihatkannya sedang bersama keluarga terutama istri dan cucunya tercinta.

Namun begitu, ada beberapa kegiatan bersama Titiek Sandhora di acara televisi maupun di kanal YouTube Sandhora Production.

Bahkan, ia juga menjalin relasi dengan sejumlah pihak stasiun televisi dan juga selebriti Tanah Air generasi sekarang.

Meskipun tak banyak menerima penghargaan dari ajang bergengsi, namun melihat karya-karya dan penampilannya, rasanya cukup layak bila seorang Muchsin Alatas dijadikan sebagai panutan di dunia hiburan Tanah Air.